Di usianya yang masih belia, Wan En sudah harus menghadapi kenyataan pahit dalam hidup. Remaja 15 tahun asal Malaysia ini kehilangan kedua orang tuanya dan kini hanya tinggal berdua bersama neneknya yang berusia 83 tahun. Demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia rela menghemat uang jajan dan bekerja paruh waktu di sebuah kedai kwetiau.
Dilansir detikFood, kisah haru ini menjadi sorotan publik setelah Steven Sim Chee Keong, Menteri Sumber Daya Manusia Malaysia, mengunjungi mereka dan membagikan cerita tersebut melalui akun Facebook-nya pada 9 Maret 2025. Sim menyatakan akan memberikan dukungan bagi Wan En dan neneknya agar mereka dapat hidup lebih layak.
Wan En kehilangan ibunya secara mendadak saat ia masih berusia 9 tahun. Saat itu, ia masih terlalu kecil untuk benar-benar memahami kehilangan besar dalam hidupnya. Namun, tahun ini cobaan kembali menghampirinya. Sang ayah meninggal dunia akibat serangan jantung saat perayaan Imlek, menjadikannya seorang yatim piatu di usia 15 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nenek Wan En mengatakan cucunya jarang menangis, tapi belakangan ini ia menangis setiap malam. Sang nenek lalu memohon pada Sim untuk menjaga cucunya bila sesuatu terjadi padanya, seperti dikutip dari Mothership SG (10/3/2025).
Nenek Wan En saat ini berusia 83 tahun. Ia sudah kesulitan jalan dan menyiapkan makanan sendiri. Sehari-hari ia hidup dari tabungan pensiun. Wan En pun diberi uang jajan harian RM 5 (Rp 18.500) oleh neneknya untuk beli makanan di sekolah.
Namun, Wan En hanya menggunakan separuh uang jajannya tersebut alias Rp 9.200an. Sisanya dipakai untuk membelikan makanan bagi sang nenek.
Tak hanya itu, Wan En mulai bekerja paruh waktu di kedai kwetiau. Ia bisa mendapatkan RM 20 atau sekitar Rp 74 ribu sehari. "Dia memberikan semua uangnya ke neneknya," kata Sim.
Sim bilang kalau Wan En dan neneknya sering makan mie instan karena budget makan yang terbatas. Akhirnya menteri tersebut membawakan beberapa sembako sehingga mereka bisa makan lebih sehat.
Sim juga memberikan bantuan RM 10.000 atau sekitar Rp 37 juta untuk sang nenek. Ia berjanji selama dirinya hidup, dia akan memastikan selalu ada makanan untuk nenek dan cucu tersebut.
Sim juga menyatakan bahwa dia akan mendukung Wan En dengan memberinya uang saku bulanan sehingga remaja itu dapat fokus pada studinya. Menteri tersebut mengatakan kisah Wan En mengingatkannya pada alasan mengapa ia terjun ke dunia politik.
"Misi saya sederhana, melayani semua warga Malaysia, tanpa memandang ras dan agama. Sahabat, hidup ini ada pasang surutnya, jangan khawatir, jika musibah menimpa, pemerintah akan membantu, tetangga akan membantu, karena ini Madani," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di detikFood. Baca selengkapnya di sini.