Pilu kembali menimpa warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, imbas banjir akibat hujan deras. Warga Karangligar pun menjalani awal Ramadan di pengungsian.
Satgas Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (PB-BPBD) Kecamatan Telukjambe Barat Kaming menuturkan, tercatat kurang lebih 151 kepala keluarga (KK) dalam tiga RT di wilayah Desa Karangligar yang tergenang banjir, sejak Kamis (27/2/2025).
Baca juga: Duh! Sungai Citarum Jadi Lautan Sampah |
"Banjir ini sudah 3 hari, sejak hari Kamis, ada 3 RT yang terendam banjir, sehingga memaksa 151 KK warga Karangligar mengungsi sementara di Kantor Desa," ujar Kaming saat dihubungi detikJabar, Sabtu (1/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaming mengungkap, banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang lebat selama tiga hari terakhir, yang menyebabkan luapan sungai Citarum dan sungai Cibeet, "Air sungai meluap karena hujan dengan intesitas tinggi selama 3 hari, karena kedua sungai itu melintasi Desa Karangligar, kemudian meluap sehingga menyebabkan banjir," kata dia.
Ketinggian air yang merendam pemukiman bervariatif, yakni di antara 30 sentimeter hingga 150 sentimeter di wilayah terdekat dengan bibir sungai yakni Dusun Kampek.
"Ketinggian air, yang paling dalam di Dusun Kampek, karena terdekat dengan bibir sungai antara 1,5 meter. Warga terpaksa kami ungsikan ke kantor desa dan di masjid terdekat. Untuk menjalankan sahur dan puasa sementara harus di tempat pengungsian," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Pangasinan, Desa Karangligar Farman menjelaskan, saat ini total warga yang mengungsi mencapai 155 orang, lima di antaranya merupakan balita atau anak-anak.
"Untuk pengungsi menurut data terakhir sampai pukul 13.00 WIB, ada 150 orang, termasuk 5 balita, sementara ini mengungsi di 3 lokasi, kantor desa, masjid, dan rumah warga yang aman dari genangan air," kata Farman.
Baca juga: Citarum Jadi Lautan Sampah Styrofoam Lagi |
Dijelaskan Farman, terdata sekira 105 rumah, satu mesjid, dan satu sekolah, terendam banjir dengan kedalaman antara 90-100 sentimeter selama tiga hari. Farman mengungkap, warga terdampak banjir kemungkinan masih akan bertahan beberapa hari, sementara yang menjadi soal adalah stok bahan makanan untuk sahur dan berbuka puasa sudah terbatas.
"Kalau melihat kondisi banjir masih bisa berlangsung beberapa hari, warga terdampak akan bertambah dari data sementara itu. Masalahnya stok dapur umum makin menipis, untuk kebutuhan sahur dan berbuka warga," pungkasnya.
(sud/sud)