Citarum Jadi Lautan Sampah Styrofoam Lagi

Round-up

Citarum Jadi Lautan Sampah Styrofoam Lagi

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 01 Mar 2025 07:30 WIB
Lautan sampah di Sungai Citarum.
Lautan sampah di Sungai Citarum. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Sungai Citarum kembali dipenuhi tumpukan sampah. Plastik, kayu, hingga limbah rumah tangga mengapung di permukaannya. Sampah yang menumpuk membuat Sungai Citarum bak lautan sampah.

Lautan sampah di Sungai Citarum itu berada di wilayah Kampung Cicukang, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih. Selain mengotori pemandangan, sampah juga menyumbat aliran sungai.

Pantauan detikJabar Jumat (28/2/2025), sampah yang menumpuk sebagian besar adalah jenis styrofoam, sampah plastik, botol minuman, potongan kayu bahkan kasur bekas yang dibuang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi dihimpun, kondisi sampah yang menumpuk di Sungai Citarum sudah terjadi sejak Senin (24/2) kemarin. Sampah tersebut terbawa arus karena tingginya intensitas hujan.

"Sampahnya ini mulai ada sekitar hari Senin lah penuhnya lagi, pas hujan-hujanan dari siang. Beberapa hari lalu," ujar Deani (31), warga sekitar, saat ditemui detikJabar.

ADVERTISEMENT

Menurut Deani, warga merasa khawatir dengan adanya tumpukan sampah tersebut. Sebab jika hujan turun dengan lebat, ada kemungkinan air sungai bakal meluap dan masuk ke pemukiman warga.

"Sebenernya, kalau yang dikhawatirkan tuh pas hujan-hujanan terus gitu takutnya banjir. Terus takut sampahnya naik. Takut meluap ke lingkungan yang deket," katanya.

"Meluap itu sekitar tahun kemarin, sama kaya pas mau puasa kaya gini. Soalnya kalau dikasih hujan terus sampai malem, udah aja meluap," sambungnya.

Meski tidak tahu persis dari mana sampah itu berasal, dia menduga ada kemungkinan sampah terbawa arus dari wilayah Kota Bandung. Sebab warga di sana tidak mungkin membuang sampah ke sungai karena telah memiliki TPST Oxbow Mekar Rahayu.

Lautan sampah di Sungai Citarum.Lautan sampah di Sungai Citarum. Foto: Yuga Hassani/detikJabar

"Iya sampah ini mah kiriman dari Kota Bandung. Soalnya warga di sini mah enggak pernah buang ke sungai. Soal nya kita ada tempat sampahnya di belakang. Malah sampah di rumah kita mah suka ada ngambilin juga dari petugas," ucapnya.

Atas kondisi itu, Deani berharap pemerintah segera bertindak untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut.

"Iya harus ada pengontrolan rutin. Dalam setiap Minggu atau habis hujan dikontrolnya. Soalnya kalau sudah hujan mah sampahnya pasti dateng lagi walau sudah dibersihkan juga. Jadi biasa diangkut juga. Jadi harus rutin dikontrol juga," bebernya.

"Jadi kepinginnya mah ini segera diangkut. Cepet-cepetnya diangkut aja. Kalau banjir air aja mah nggak apa, tapi ini banjir sampah jadi tercemar," pungkasnya.

(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads