Warga Kabupaten Pangandaran sedang dibuat resah dengan adanya teror anjing liar (ajag) yang memangsa ternak akhir-akhir ini. Teror ajag tersebut bahkan telah memakan belasan korban hewan ternak milik warga.
Terbaru, pada Selasa (18/2/2025), teror ajag terjadi di Desa Cimenak, Kecamatan Cimenak dimana dua kambing milik warga di sana tewas dimangsa hewan liar tersebut.
Selain dikawatirkan memangsa hewan ternak, teror ajag itu juga membuat warga yang memelihara resah. Merkea takut hewan peliharaan itu jadi sasaran amukan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Cimerak Budiaman mengungkapkan, warga telah berembuk terkait adanya teror ajag. Untuk warga yang memelihara anjing, dia menyebut akan dibuat tanda khusus agar anjing peliharaan tidak jadi sasaran kemarahan pemilik ternak.
"Ya, jadi hasil dari musyawarah itu, bahwa yang memiliki anjing itu agar harus memiliki tanda. Salah satunya anjingnya memakai pita berwarna merah dan dijaga ketat, jangan dilepasliarkan dulu," kata Budiaman.
"Ya, kan itu berdasarkan musyawarah kemarin, jadi kalau ada anjing berkeliaran tanpa tanda pita merah hajar saja langsung," tambahnya.
Selain di Desa Cimenak, teror ajag juga muncul di beberapa desa lain. Tercatat hingga hari ini, sudah ada 21 hewan ternak yang tewas dimangsa ajag di wilayah Kecamatan Cimenak.
"Ya, anggota kami sudah turun langsung ke lapangan setelah mendapat informasi dari warga. Seperti patroli himbauan antisipasi anjing liar itu," kata Kapolsek Cimerak Iptu Ridwan
Baca juga: Teror Ajag di Pangandaran Belum Usai |
"Kami menghimbau kepada masyarakat yang memiliki domba agar waspada akan adanya aksi teror anjing," ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Pangandaran juga turun tangan untuk mengatasi masalah teror ajag tersebut. Diketahui, ajag yang menyerang hewan ternak warga sering datang bergerombol.
"Berdasarkan saksi yang melihat ada 5 ekor yang berkeliarannya," ucap Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas Pertanian Pangandaran, Deni Rakhmat.
(bba/dir)