Seorang kepala desa di Ciamis membuat keputusan tak biasa. Dia mengundurkan diri dari jabatannya dan memilih untuk bekerja di Jepang. Kepala desa yang mundur itu diketahui bernama Dodi Ramdani yang merupakan Kepala Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi.
Dodi mengundurkan diri sebagai kepala desa pada 2024 lalu dan memilih menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Jepang. Kabar itu dibenarkan Kabag Hukum Sekretariat Daerah Pemkab Ciamis Deden Nurhadana.
"Benar pada tahun 2024 kemarin kami memproses pengunduran diri Kepala Desa Sukamulya, Kecamatan Purwadadi. Alasannya karena yang bersangkutan akan kembali bekerja di Jepang," ujar Deden, Kamis (13/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Deden, sebelum menjadi kepala desa, Dodi sempat bekerja di Jepang sebagai PMI. Namun saat menjabat kepala desa, yang bersangkutan tiba-tiba mendapat panggilan untuk kembali bekerja.
"Awalnya tak tahu persis, namun dulunya kerja di Jepang. Pas kemarin sudah perpanjangan ada panggilan lagi ternyata (kerja di Jepang)," katanya.
Saat mengundurkan diri sebagai kepala desa, Dodi telah menjabat selama 6 tahun dan masih memiliki 2 tahun masa jabatan lagi. Dodi mengaku telah merencanakan hal itu sejak jauh-jauh hari. Lewat sebuah video, Dodi memberi penjelasan soal keputusannya tersebut.
"Saya telah menjalankan tugas sebagai kepala desa selama enam tahun, sesuai SK Bupati Ciamis. Tambahan dua tahun itu tidak saya ambil, karena sejak jauh-jauh hari saya sudah merencanakan untuk kembali bekerja ke Jepang bersama rekan-rekan saya," jelas Dodi, Jumat (14/2/2025).
Dodi kemudian berangkat ke Jepang pada 17 November 2024. Namun dia hanya bekerja selama 2,5 bulan karena sakit sebelum kembali ke Ciamis.
"Seharusnya kembali ke Jepang pada 26 Januari 2025, tetapi kondisi tubuh saya tidak memungkinkan. Faktor usia juga berpengaruh, sehingga akhirnya saya memutuskan tidak berangkat lagi," ungkapnya.
Dodi mengaku mundur sebagai kepala desa karena kebutuhan ekonomi. Bahkan dia menyebut ingin membangun masjid setelah mendapat penghasilan di Jepang. Di usianya yang kini menyentuh 42 tahun, Dodi mengungkap masih ada kesempatan untuk bekerja di luar negeri.
"Saya pun tidak ambisi dan ingin selamanya jadi kades, karena semakin ke sini ekonomi, anak semakin besar, kebutuhan semakin bertambah sehingga saya memutuskan untuk berpikir berangkat lagi ke Jepang," katanya.
"Insyaallah saya itikad dan tujuan baik untuk lebih berguna lagi saya di masyarakat, bahkan saya punya tujuan mulia ingin merehab masjid, daripada itu ingin nambah rejeki," tambahnya.
(bba/orb)