Angin kencang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (6/2/2025) siang. Seperti yang terjadi di Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng, angin kencang menimbulkan kerusakan sejumlah rumah warga dan pohon tumbang.
Pantauan detikJabar, ada tiga rumah di Desa Nasol yang terdampak angin kencang. Kerusakan rumah terjadi pada bagian atap bangunan yang tersapu angin. Ada juga pohon tumbang yang menimpa rumah dan menutup jalan desa.
Baca juga: Respons Persib Usai Kalah Lawan Luis Milla |
Petugas dari BPBD Ciamis, Tagana, TNI-Polri, Pemdes Nasol beserta warga langsung melakukan penanganan pohon tumbang. Nampak sebagain warga dan pemilik rumah memperbaiki atap genting yang rusak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sini (Dusun Babakan) ada dua rumah yang rusak. Satu rumah bagian atap asbes tersapu angin, kemudian satu rumah lagi tertimpa pohon Albu berukuran besar. Kami bergotong royong melakukan penanganan," ujar Oman, Ketua RW setempat saat ditemui detikJabar di lokasi kejadian.
Oman menjelaskan, angin kencang sudah dirasakan masyarakat sejak 3 hari kebelakang. Namun angin kencang terus bertambah besar sejak Rabu (5/2/2025) malam hingga Kamis (6/2/2025) siang.
"Di sini seminggu tidak ada hujan, tapi angin kencang ada terus. Puncaknya terjadi semalam sampai siang, ini sekarang anginnya baru reda. Kalau tadi itu kencang," tuturnya.
Menurut Oman, kondisi angin kencang yang terjadi belakangan ini cukup mencekam. Mengingat angin kencang tersebut berlangsung lama, tak seperti puting beliung yang menyapu dalam kurun waktu singkat.
"Melihat pohon-pohon besar bergoyang, diperkirakan bakal ambruk. Ternyata benar sekarang ambruk menimpa satu rumah. Untung angin yang datang dari kulon ke wetan, jadi kondisi rumah yang tertimpa tidak begitu parah," jelasnya.
Suasana mencekam pun dirasakan Cicih, warga lainnya. Menurutnya, angin kencang terus terjadi sejak semalam membuatnya tak henti-hentinya berdoa. Cicih pun mendengar bapak-bapak mengumandangkan adzan.
"Terdengar mengumandangkan adzan, saya terus berdoa. Tidak biasanya angin seperti ini, Alhamdulillah sekarang sudah normal, semoga tidak terjadi lagi," katanya.
Sementara itu, menurut data dari BPBD Ciamis, angin kencang terjadi di 6 desa di 6 kecamatan, sejumlah rumah warga terdampak. Antara lain, Desa Gunungcupu, Kecamatan Sindangkasih. Desa Nasol, Kecamatan Cikoneng. Desa Karangampel, Kecamatan Baregbeg. Desa Situmandala, Kecamatan Rancah. Desa Tambaksari, Kecamatan Tambaksari dan Desa Selacai, Kecamatan Cipaku.
"Dua keluarga di Desa Gunungcupu dan Desa Selacai harus mengungsi. Kami masih melakukan asesmen dampak angin kencang ini," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani.
Ani menjelaskan saat ini terdapat Siklon Tropis Taliah yang terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 65 knots atau 120 km/jam. Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Taliah diprakirakan menurun dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan menjauhi wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut, memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan wilayah di Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Barat. Berupa peningkatan kecepatan angin dan peningkatan tinggi gelombang di Perairan Selatan Jawa Barat.
"Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap angin kencang. Hati-hati dengan pohon besar yang rawan tumbang. Segera melapor apabila terjadi bencana," pungkasnya.
(mso/mso)