Kebun binatang di China menjual urine harimau dengan klaim bisa obati sakit rematik. Namun, hal ini justru membuat bunbin tersebut disorot hingga menuai kritik.
Bunbin tersebut bernama Taman Margasatwa Yaan Bifengxia yang berada di Provinsi Sichuan. Melansir detikTravel, bunbin tersebut menjual urine harimau siberia.
Urine harimau tersebut dipasarkan dengan 'iming-iming' dapat menyembuhkan berbagai masalah kesehatan salah satunya rematik. Sebab, urine harimau diklaim memiliki efek terapeutik terhadap kondisi rheumatoid arthritis, keseleo dan nyeri otot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga yang dibanderol untuk sebotol urine berisi 250 gram itu seharga USD 7 atau sekitar Rp 112 ribu. Bahkan pihak pengelola merekomendasikan urine dicampur dengan anggur putih dan dioleskan ke area tubuh yang nyeri.
Tak hanya dioles, pengelola juga menyebut urine ini bisa diminum. Namun wajib dihentikan apabila terjadi alergi.
Apa yang dilakukan bunbin itu menuai kontroversi. Sebab sejauh ini belum ada bukti ilmiah terkait keberhasilan urine harimau sebagai obat.
Sehingga, bunbin itu disorot oleh masyarakat. Bahkan memicu perdebatan terkait etika dan pengelolaan kebun binatang untuk satwa liar.
Di China, bunbin jadi objek wisata kelas dunia. Sehingga, kerap dijadikan model pariwisata beradab di negeri tirai bambu.
Artikel ini sudah tayang di detikTravel
(fem/dir)