Pohon Beringin Timpa Dua Ruang Kelas SD Cianjur, 6 Siswa Terluka

Pohon Beringin Timpa Dua Ruang Kelas SD Cianjur, 6 Siswa Terluka

Ikbal Selamet - detikJabar
Kamis, 30 Jan 2025 15:45 WIB
Pohon tumbang timpa ruangan kelas di Cianjur
Pohon tumbang timpa ruangan kelas di Cianjur (Foto: Istimewa).
Cianjur -

Pohon setinggi 20 meter tumbang dan menimpa dua ruang kelas SDN Sukasari, Kecamatan Campaka, Cianjur, Kamis (30/1/2025). Enam siswa luka-luka dan salah satu ruang kelas ambruk akibat kejadian tersebut.

Informasi yang dihimpun detikJabar, peristiwa pohon tumbang terjadi pada pukul 11.30 WIB, di tengah kegiatan belajar-mengajar berlangsung.

Pohon beringin yang berada di belakang ruang kelas 4 tiba-tiba ambruk usai diterjang angin kencang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi memang angin cukup kencang disertai gerimis. Kemudian jam 11.30 WIB pohon yang tinggi totalnya sekitar 20 meter itu tumbang, menimpa ruang kelas," ujar Kepala SDN Sukasari Holid, Kamis (30/1/2025).

Menurutnya ada dua ruang kelas yang tertimpa, namun yang terdampak paling parah hanya satu kelas, yakni ruang kelas 4.

ADVERTISEMENT

"Kalau ruang kelas 4 tertimpa langsung batang pohonnya. Atap dan temboknya ambruk. Satu ruang kelas lagi hanya rusak bagian gentingnya karena tertimpa ranting," kata dia.

Dia mengungkapkan, pohon tumbang tidak hanya menyebabkan dua ruang kelas rusak, tetapi enam siswa kelas 4 luka-luka.

"Saat kejadian siswa sedang belajar, jadi dari 16 siswa di kelas 4 tersebut, ada enam yang luka-luka. Dari enam orang tersebut, dua diantaranya luka cukup parah di bagian kepala dan empat siswa lainnya luka ringan. Semuanya sudah dibawa ke puskesmas," ucap dia.

Menurut dia, insiden pohon tumbang yang merusak kelas dan melukai siswa tersebut sudah dilaporkan ke dinas terkait.

"Kita sudah koordinasi dengan Disdik dan BPBD untuk penanganan lebih lanjut," kata dia.

Holid menyebut kegiatan belajar-mengajar akan tetap digelar secara normal, dengan siswa kelas 4 yang digabung ruang kelasnya dengan kelas lain.

"Siswanya tidak terlalu banyak, jadi nanti digabung sementara dengan kelas lain yang jumlah siswanya juga sedikit. Tapi sebelum itu, kita akan berikan pendampingan pada para siswa agar terhindar dari trauma. Karena tadi pun masih ada yang syok. Kalau sudah pulih dari traumanya, baru pembelajaran digelar normal lagi," pungkasnya.




(mso/mso)


Hide Ads