Puluhan bus milik Dishub Kota Bandung, terbengkalai dan mengalami kerusakan. Bus-bus itu kini tersimpan di halaman Kantor Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Dishub Kota Bandung yang berada di Jalan SOR GBLA, Rancabolang, Gedebage.
Pantauan detikJabar, Rabu (28/1/2025) pagi, bus-bus itu terendam banjir. Kondisinya cukup mengkhawatirkan. Bus-bus itu dibiarkan terendam banjir karena sudah mengalami kerusakan.
Dikonfirmasi terpisah kepada Plt Kadishub Kota Bandung Asep Kuswara, bus-bus itu ternyata dilelang. Sejauh ini, kata Asep, sudah banyak yang laku terlelang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tinggal dua unit lagi yang belum laku, semuanya sudah dilelang. Cuman bus yang sudah dilelang, belum diambil oleh pemenang lelang," kata Asep dihubungi via sambungan telepon.
Dari data yang diterima detikJabar, ada 28 bus yang dilelangkan, 24 merk Hino dan 4 lainnya merk Mitsubishi. Dari 28 bus itu, 26 bus sudah terlelang dan 2 di antaranya belum.
![]() |
Untuk kelengkapan surat-surat, 28 bus memilki BPKB sedangkan dari 28 bus ini, hanya 23 bus yang memiliki STNK, sedangkan 5 bus lainnya tak memiliki STNK.
Tahun produksi bus-bus yang dilelangkan ini beragam, ada yang diproduksi tahun 2006, 2011 dan paling muda yakni tahun 2014. Untuk nilai prolehan dari lelang bus ini bervariatif dari mualai Rp300-500 juta untuk bus medium dan Rp900 juta hingga Rp1 miliar untuk bus besar.
Asep menjelaskan, kondisi bus-bus itu mengalami kerusakan yang beragam. Asep menyebut, bus rusak itu seluruhnya milik Pemkot Bandung.
"Milik pemkot, bekas bus sekolah dan bus TMB," kata Asep.
Asep mengatakan, daripada diperbaiki yang dapat memakan biaya besar, menurut Asep, lebih baik membeli lagi bus dengan kondisi baru.
Baca juga: Siapa Pemilik Gorengan Cendana? Ini Sosoknya |
"Kondisinya rusak, udah rusak sekali. Dari pada dibenerin mending beli baru, soalnya udah rusak sekali," tutur Asep.
Seperti bus yang mengalami kerusakan AC, sementara di pengadaan tidak ada anggaran untuk membeli AC. Sehingga busnya dibiarkan rusak dan tidak dapat dioperasikan.
"Salah satunya AC, kalau beli anggarannya gak ada," pungkasnya.
(wip/dir)