Melihat Pesawat Rancangan Pak Habibie dan Teknologi PTDI Lebih Dekat

Melihat Pesawat Rancangan Pak Habibie dan Teknologi PTDI Lebih Dekat

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Senin, 27 Jan 2025 15:00 WIB
Eduwisata milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI)
Eduwisata milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI) (Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar)
Bandung -

Bagaimana rasanya melihat dari dekat berbagai pesawat legendaris rancangan anak bangsa? Pengalaman seru tersebut dapat Anda alami bersama keluarga bila menyambangi tur eduwisata milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI), yakni DI Edutainment Bandung.

Setiap hari Sabtu dan Minggu, DI Edutainment yang berlokasi di pabrik pesawat PTDI tersebut mengajak pengunjung untuk berkeliling ke hanggar-hanggar pesawat yang menjadi rumah bagi sejumlah pesawat bersejarah milik PTDI. Termasuk pesawat legendaris rancangan BJ Habibie, yakni N250.

detikJabar berkesempatan mengikuti rangkaian tur edukasi tersebut pada Minggu (26/1/2025). Di pekan libur panjang ini, DI Edutainment terpantau dipenuhi pengunjung yang mayoritas merupakan rombongan keluarga. Tak heran, pengalaman melihat pesawat dari dekat menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesampainya di area masuk, pengunjung akan diarahkan menuju ticket box untuk penukaran tiket online maupun pembelian tiket di tempat. Tak berselang lama, Edubus milik PTDI yang berbentuk serupa bus Bandros muncul untuk membawa pengunjung berkeliling pabrik pesawat terlengkap se-Asia Tenggara ini.

Masing-masing bus dipandu oleh karyawan PTDI yang dengan fasih menjelaskan fungsi-fungsi area di kawasan tersebut hingga menjelaskan seluk-beluk pesawat yang terparkir di sejumlah hanggar.

ADVERTISEMENT

Pengunjung kemudian dipersilakan untuk turun dari Edubus untuk melihat sejumlah pesawat yang terparkir di area luar. Bukan sembarang pesawat, di area tersebut berjajar produk-produk kebanggaan PTDI yang bersejarah maupun yang tengah dikembangkan.

Di antaranya adalah pesawat buatan Indonesia pertama, yakni N250 rancangan BJ Habibie, pesawat turboprop CN 235 bernama "Tetuko", hingga pesawat udara nirawak (PUNA) atau drone "Elang Hitam" yang hingga saat ini masih dikembangkan untuk menjaga kedaulatan negara.Para pengunjung pun asyik berfoto di depan setiap pesawat yang dipajang.

Eduwisata milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI)Eduwisata milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Foto: Nur Khansa Ranawati

Manajer Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan PTDI Kerry Apriawan mengatakan, DI Edutainment awalnya merupakan acara CSR perusahaan yang menyasar anak-anak sekolah di tingkat SMA ataupun mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Dilaksanakan setiap Jumat, acara tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi terkait serba-serbi dunia aviasi di PTDI.

Namun, antusiasme masyarakat yang sangat tinggi membuat PTDI akhirnya membuka kegiatan edukasi tersebut untuk masyarakat umum, dengan durasi yang lebih singkat.

"Awalnya dibuka untuk CSR ke sekolah-sekolah dan universitas. Kita mengundang sekolah secara gratis setiap Jumat, dari berbagai daerah. Kalau untuk umum, sebelumnya kita hanya membuka tur setiap ulang tahun PTDI di 23 Agustus, jadi hanya satu tahun sekali," ungkap Kerry ketika ditemui di lokasi.

Ide membuka wisata aviasi untuk masyarakat luas, dia mengatakan, salah satunya bertujuan untuk memperlihatkan bahwa PTDI hingga saat ini masih aktif memproduksi pesawat untuk berbagai fungsi. Tak hanya produksi, namun juga memperbaiki pesawat baik yang diproduksi di dalam maupun luar negeri.

"Kita kasih lihat agar masyarakat bisa merasakan langsung, bahwa PTDI masih terus berkiprah memajukan industri kedirgantaraan Indonesia. Di Asia Tenggara, hanya PTDI yang bisa memproduksi pesawat dari nol hingga sampai ke customer," ujarnya.

Eduwisata milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI)Eduwisata milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Foto: Nur Khansa Ranawati

Selain berkeliling area pembuatan dan servis pesawat, pengunjung juga diajak untuk masuk ke dalam area museum pesawat PTDI. Salah satu hal menarik di sana adalah pengunjung dipersilakan untuk naik ke dalam badan dan kokpit pesawat CN 235. Tak ayal, pengunjung pun harus antre untuk dapat berfoto di area kokpit.

Di area tersebut juga dipajang mock-up salah satu pesawat buatan PTDI teranyar, yakni N219 Amphibians. Sesuai dengan namanya, pesawat ini dirancang untuk dapat mendarat di darat maupun air.

Antusiasme Tinggi

Bagi Anda yang tertarik untuk mengunjungi DU Edutainment, pemesanan tiket secara online dapat dilakukan. Pasalnya, antusiasme warga terbilang sangat tinggi. Hal tersebut terlihat dari penjualan tiket online yang kerap ludes.

Kerry mengatakan, pemesanan tiket online dibuka setiap Selasa dan Kamis, yang dapat dilakukan dengan mengklik tautan yang terdapat di akun Instagram DI Edutainment. Namun, tiket secara offline juga tetap dapat dibeli di tempat.

"Rata-rata pengunjung itu mencapai 700-an orang setiap harinya. Apalagi di long weekend seperti ini, akan ada kenaikan. Kalau yang mau daftar dan tidak kebagian di hari Sabtu, bisa dialihkan ke Minggu," katanya.

Eduwisata milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI)Eduwisata milik PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Foto: Nur Khansa Ranawati

Tur DI Edutainment berlangsung dari pukul 08.30 hinga pukul 16.00. Edubus akan hadir setiap 30 menit untuk mengangkut pengunjung. Tur berlangsung selama kurang lebih 40 menit.

"Ada juga tur pakai Land Rover dan tur privat. Durasinya lebih lama dan rutenya berbeda untuk tur privat," ujarnya.

Salah satu pengunjung DI Edutainment. Nadya Saras (33) mengaku senang dapat mengunjungi tempat wisata tersebut bersama anaknya yang berusia tiga tahun. Meski demikian, dirinya berharap bisa mendapat kesempatan lebih lama untuk melihat pesawat.

"Wisatanya edukatif dan penjelasan dari tour guide-nya jelas, cuma harusnya dikasih kesempatan lebih banyak untuk turun dari bus. Paling seru itu waktu lihat museum pesawat, karena boleh naik lihat interior pesawat," ungkapnya.

(yum/yum)


Hide Ads