Suasana subuh di Jalan Gubernur Sewaka, Tasikmalaya, tak biasa pada Senin (27/1/2025). Seorang pria bernama Sahal Parhani tergeletak bersimbah darah di jalanan itu.
Motor matik milik pria berusia 20 tahun itu rusak. Penemuan jasad Sahal bersimbah darah itu menggemparkan Tasikmalaya. Namun, penyebab kematian Sahal masih misteri. Polisi enggan langsung menyimpulkan, sebab kematian Sahal bisa jadi karena kecelakaan atau unsur pidana lainnya. Penyelidikan pun dilakukan.
Sebelum Sahal ditemukan tewas, situasi di Jalan Gubernur Sewaka ramai pada tengah malam. Maman adalah saksinya. Pemilik warung dekat lokasi kejadian itu mengaku mendengar bising knalpot motor di jalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi malam banyak yang balap-balapan. Tapi saya tinggal tidur, saya tidur jam 12 malam," kata pria berusia 61 tahun itu.
Sekitar pukul 04.00 WIB, Maman terjaga mendengar suara gaduh. "Tahu-tahu sebelum subuh ramai, ternyata ada mayat, sudah ada polisi. Kalau motornya persis di depan warung saya, kalau korban di sebelah sana," kata Maman.
Polisi megolah TKP di Jalan Gubernur Sewaka, Kelurahan Kersamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Polisi dari Gakkum Sat Lantas dan Sat Reskrim masih melakukan penyelidikan atas insiden itu. Sejauh ini fakta yang terungkap bahwa Sahal ditemukan tergeletak di pinggiran jalan itu dalam kondisi meninggal dunia dan bersimbah darah. Sementara sepeda motor jenis Scoopy bernopol Z 5258 RB juga tergeletak beberapa meter dengan kondisi rusak.
Dia ditemukan warga yang melintas sekitar pukul 04.00 WIB oleh warga yang melintas. Kemudian setelah dilaporkan ke polisi, jenazah korban dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Soekardjo.
"Iya tadi pagi kami mendapatkan laporan bahwa di sini ditemukan ada orang meninggal dunia dengan posisi tergeletak dan kita temukan satu unit motor Scoopy," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Herman Saputra di sela kegiatan olah TKP bersama Sat Lantas.
Sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi dan mencari barang bukti dan temuan di TKP. Sehingga belum dapat disimpulkan penyebab pasti kematian korban.
Namun pantauan detikJabar, polisi melakukan pengukuran di lokasi kejadian dan menduga sepeda motor korban menghantam trotoar median jalan lalu terpental.
"Sementara belum (disimpulkan penyebab kematian korban), nanti kita lihat dulu. Tentunya kami dari gabungan Sat Lantas dan Sat Reskrim akan menelusuri lebih jauh, apakah ini murni lakalantas (kecelakaan lalu lintas) atau mungkin ada pidana lain, kami sekarang lagi mendalami," kata Herman.
Pamit Cari Makan
Selain mengamankan barang bukti sepeda motor, polisi juga menemukan barang bukti lain seperti serpihan bodi sepeda motor, botol minuman keras di bagasi motor. Selain itu ditemukan pula tembakau yang diselipkan di casing ponsel korban.
"Barang bukti sepeda motor, di dalamnya ada botol minuman keras sisa, kemudian di ponsel ditemukan tembakau. Detail tembakau itu sedang kami selidiki," kata Herman.
Enjang, salah seorang keluarga korban menjelaskan, Sahal pamit dari rumahnya sekitar jam 23.00 WIB. "Keluar dari rumah sekitar jam 11 malam, ngomongnya mau cari makanan," kata Enjang.
Keluarga tak tahu persis ke mana Sahal pergi, yang jelas pada pagi hari pihak keluarga mendapat kabar Sahal sudah meninggal dunia dan berada di RSUD dr Soekardjo. "Keluarga tahunya pagi tadi, Pak RW ngasih kabar Sahal sudah meninggal dunia," kata Enjang.
Enjang mengaku menyerahkan penyelidikan penyebab kematian korban kepada pihak kepolisian. "Kalau kecelakaan murni berarti sudah takdirnya, kami terima. Saya pribadi mau dikatakan kecelakaan tunggal atau apa kita serahkan ke kepolisian. Mungkin karena sekarang gencar aksi geng motor, ya intinya kami serahkan kepada yang berwajib," kata Enjang.
(sud/sud)