Jika anda biasanya hanya bisa melihat pesawat terbang terparkir di bandara, namun tidak jika anda hendak melintasi jalur Sumedang-Wado. Di situ anda bisa melihat secara langsung pesawat yang terparkir di atas bangunan rumah lho.
Tenang, pesawat yang berada tepat di atas seperti rumah tersebut tidak sungguhan dan hanyalah sebuah bangunan yang sengaja dibuat pemiliknya. Anda bisa melihat bangunan tersebut secara langsung saat melintasi jalur Sumedang-Wado atau tepatnya di Desa Sukaluyu, Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Rumah Makan Sunda
Berdasarkan hasil pantauan detikJabar belum lama ini di lokasi tersebut, memang pesawat yang berada di atas bangunan yang dominan berwarna putih itu ukurannya cukup besar dan tentu terlihat jelas dari jalan raya. Di luar bangunan hanya terpampang tiang yang bertuliskan 'RUMAH MAKAN NERARAY GANJENG'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sayang bentuk bangunan unik nan menarik itu seperti tidak ada yang ngurus dan cenderung terbengkalai. Bahkan, saat detikJabar berkesempatan melihat secara langsung di dalam bangunan tersebut kondisinya sudah kotor serta sudah tak terjamah oleh tangan manusia.
![]() |
Dari hasil penelusuran detikJabar itu juga, terungkap bahwa bangunan pesawat tersebut dulunya merupakan rumah makan Sunda milik Cecep Sobandi. Hal tersebut diungkapkan oleh Rizki Gumilar (40) yang masih merupakan keluarga dari pemilik rumah tersebut.
Menurut Rizki, mulanya bangunan tersebut dibeli oleh Cecep sekitar tahun 2014 lalu. Saat dibeli bangunan itu hanya berbentuk biasa saja, dan pemilik baru pun langsung merombak bangunan seperti halnya menjadi saat ini.
"Iya sekitar 2014-an lah dibelinya sama Pak Cecep, cuman bentuknya belum gini. Nah pas udah dibeli terus dibangun lah kayak pesawat gitu di atas," ujar Rizki saat berbincang bersama detikJabar.
Rizki mengatakan, bangunan ini memang sengaja dibangun pada bagian atas layaknya pesawat untuk menarik perhatian masyarakat maupun pengunjung. Sebab, kata dia, bangunan itu dibeli dan di bangunan untuk dijadikan restoran makanan Sunda.
"Awalnya kan ini dibangun seperti restoran, udah jadi restorannya tapi nggak tahu kenapa tiba-tiba berhenti. Restoran masakan Sunda kalau tidak salah," katanya.
"Dibangun kayak ada pesawat gini ya tujuannya buat menarik perhatian kan nggak ada di Sumedang mah kayak gini, terus kan pemandangannya juga pas," ucapnya.
Namun entah apa yang terjadi saat restoran rumah makan Sunda tersebut sudah beroperasi, Rizki menyampaikan seiring berjalannya waktu sekitar tahun 2018 restoran akhirnya tutup dan tidak beroperasi kembali hingga terbengkalai seperti saat ini.
"Sudah ada di tahun 2017 sampai 2018 sudah ada. 2017 sebetulnya sudah berjalan restorannya cuman 2018 seterusnya sudah tutup," ungkapnya.
(yum/yum)