Malang benar nasib Hasyim (35) warga Rancaekek, Kabupaten Bandung, niat hati ingin mudik pada momen libur panjang Imlek, namun malah tersesat di hutan Ciampel Karawang.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang, Rohmat Ilyas membenarkan adanya kejadian tersebut. "Kejadian itu hari kemarin Jumat (24/1), kami mendapat laporan warga terjebak bersama sepeda motornya di hutan Ciampel," ujar Rohmat, saat dihubungi detikJabar, Sabtu (25/1/2025).
Rohmat menceritakan, pihaknya menerima pengaduan melalui kontak resmi Damkar Karawang, di mana ada suara pria menangis meminta tolong. "Laporan kami terima hari Jumat sekira pukul 17.35 WIB ada seorang pria menelpon sambil menangis, mengaku terjebak dan meminta tolong dievakuasi dari area hutan Ciampel bersama sepeda motornya," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Timnya sampai di lokasi sekira pukul 18.00 WIB, dan melihat Hasyim sedang menangis memegangi sepeda motornya yang terperosok ke dalam lumpur di area hutan Kolutapohaci, Kecamatam Ciampel.
"Tim kami mendapati seorang pria yang sedang terjebak bersama sepeda motornya, yang terperosok ke dalam lumpur di area hutan. Saat itu dia sedang menangis tak bisa keluar dan waktu juga sudah menjelang malam," ungkapnya.
"Kami kemudian mengevakuasi pria dan sepeda motor tersebut menggunakan tali seling, menggunakan mobil rescue, motornya sudah penuh lumpur jadi sulit untuk dijalankan," ucap Rohmat.
Setelah sampai di Mako Damkar Karawang Kota, pria tersebut mengaku bernama Hasyim asal Kabupaten Bandung, yang bekerja di kawasan industri Karawang, yang kebetulan mengontrak di wilayah Perumnas Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.
"Pak Hasyim ternyata perantau asal Kabupaten Bandung yang tinggal di Perumnas, kebetulan beliau libur bekerja, niat ingin mudik ke Bandung menggunakan GPS, dan diarahkan menuju wilayah Ciampel," paparnya.
Hasyim memasang GPS sebagai pemandu perjalanannya, karena jalur yang ia tahu hanya via Cikampek, menuju Purwakarta, kemudian ke arah Bandung, dengan harapan melalui GPS ia menemukan jalur lebih cepat.
"Karena dia hanya tahu jalur Cikampek, jadi pasang GPS ingin lebih cepat sampai ke Bandung, memang ada jalur via Ciampel, namun tetap keluar menuju Curug, dan ke Purwakarta, tapi tidak melalui area hutan, tapi perkampungan. Tapi GPS itu mengarahkan pak Hasyim ke area hutan Kutapohaci," ujar dia.
Atas peristiwa itu, Hasyim akhirnya diantar oleh pihak Damkar menuju jalur Ciampel dan kemudian melalui jalur Purwakarta. Lebih lanjut Rohmat mengimbau agar masyarakat yang hendak melakukan perjalanan memperhatikan waktu dan jalur yang ingin dilalui.
"Kami antar pak Hasyim menuju jalur Ciampel ke perbatasan Purwakarta. Dengan adanya peristiwa ini kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan perjalanan agar memperhatikan waktu, kalau sekiranya sudah sore ada baiknya ditunda sampai pagi, jangan pernah mencoba jalur yang belum dilalui, lebih baik melintasi wilayah kota agar bisa bertanya kepada warga di sekitar jika kita tidak tahu arah jalan," pungkasnya.
(sud/sud)