Samson Preman Kambuhan, Meneror Kampung Cihurang Berakhir di Tangan Polisi

Round-Up

Samson Preman Kambuhan, Meneror Kampung Cihurang Berakhir di Tangan Polisi

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 25 Jan 2025 07:30 WIB
Samson saat mendapat perawatan polisi Sukabumi
Samson saat mendapat penanganan medis pihak kepolisian (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Malam di Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, berubah mencekam pada Kamis (23/1/2025). Suherlan alias Elan alias Samson (33), pria bertubuh kekar yang dikenal sebagai biang kerusuhan, kembali membuat ulah yang membuat warga ketakutan.

Warga berkumpul dengan alat pemukul di tangan, mencoba mengantisipasi ancaman Samson yang kerap membawa senjata tajam. "Si Elan ngaco lagi, saya sedang duduk, dia mendatangi saya. Karena takut, saya lari, tapi dia malah mengejar saya," ujar Suhenda (60), salah satu warga, sambil menunjukkan lututnya yang terluka akibat terjatuh saat berusaha menyelamatkan diri.

Samson membawa pisau dan mendekati Suhenda yang terjatuh. Namun, untungnya, setelah beberapa saat, ia pergi tanpa melukai pria tua itu. Namun, aksi Samson yang terus meresahkan membuat warga semakin geram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malam itu kami berjaga di jalan dan gang-gang, tapi kalau dia bawa golok, warga takut. Dia tenaganya luar biasa," ujar seorang warga berinisial J.

Puncaknya, perilaku Samson semakin tak terkendali. Beberapa perempuan melaporkan kejadian tak senonoh, termasuk saat Samson memperlihatkan kemaluannya di depan umum. "Sering banget teriak-teriak ngajak perempuan buat hal nggak senonoh. Kita takut, tapi juga bingung harus gimana," kata M (35), warga setempat.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, ada warga yang diludahi hingga digigit telinganya. Bahkan, Samson pernah buang air besar di dalam musala, menambah daftar panjang ulahnya yang meresahkan.

Setelah pencarian panjang sejak Kamis malam, Samson akhirnya ditemukan Jumat pagi (24/1) di sebuah gubuk pinggir Sungai Cimandiri. Ia terlihat terluka di bagian kepala. Warga segera melaporkan keberadaan Samson ke polisi.

AKP Dadi, Kasat Samapta Polres Sukabumi, bersama tokoh masyarakat langsung menuju lokasi. Samson yang dikenal keras kepala justru langsung luluh saat bertemu Dadi. "Dia menyerahkan tangan dan menjabat saya. Saat itu, dia sedang membawa golok," kata Dadi.

Tidak seperti biasanya, Samson menyerah tanpa perlawanan. Ia bahkan memilih berenang melintasi Sungai Cimandiri untuk menuju Polres Sukabumi, diikuti Dadi dan polisi lainnya dengan perahu.
Ternyata, ada cerita di balik sikap Samson yang melunak saat bertemu AKP Dadi. Dadi, yang pernah menjabat sebagai Kapolsek Simpenan, dikenal dekat dengan keluarga Samson.

"Dulu waktu orang tua Samson sakit, Pak Dadi sering memberikan bantuan. Ketika anaknya sakit juga dibantu. Jadi ada chemistry di situ, makanya Samson menghormati Pak Dadi," ujar Apon, warga Kecamatan Simpenan.

Samson sendiri kerap menunjukkan rasa hormat kepada Dadi. Bahkan, ia pernah memberikan ikan hasil tangkapannya untuk dijual dan dibagikan kepada warga.

"Pak Dadi itu dekat dengan warga, termasuk sama Samson. Jadi, walaupun Samson kadang bikin onar, dia tetap hormat ke Pak Dadi," tambah Apon.

Meski sering kambuh, Samson sebenarnya bisa berperilaku baik jika diperlakukan dengan sabar. "Dia memang kadang kumat karena gangguan kejiwaan. Kalau penanganannya tepat, mungkin bisa lebih tenang," kata Apon.




(sya/mso)


Hide Ads