Keluh Kesah Warga Pajampangan Sukabumi soal Pasokan Listrik

Keluh Kesah Warga Pajampangan Sukabumi soal Pasokan Listrik

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 21 Jan 2025 17:54 WIB
Warga saat beraudiensi dengan anggota DPRD Sukabumi
Warga saat beraudiensi dengan anggota DPRD Sukabumi (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Wilayah Pajampangan, Sukabumi Selatan, kerap mengalami pemadaman listrik yang dianggap mengganggu aktivitas masyarakat. Anggota Jaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan (JPMS) Aab Abdulmalik mengungkap, persoalan ini usai melakukan audensi dengan pihak DPRD Kabupaten Sukabumi.

"Kondisi listrik di wilayah Pajampangan sering padam, tanpa hujan, tanpa petir, atau gangguan lain. Tiba-tiba listrik digilir dengan alasan kekurangan pasokan daya," ujar Aab kepada detikJabar, Selasa (21/1/2025).

PLN sebenarnya telah merencanakan solusi melalui pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KVA. Progres proyek ini sebagian besar telah rampung, termasuk jaringan tower di beberapa lokasi dan gardu di Jampang Kulon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, proyek tersebut terhambat di dua titik, yakni T32 dan T33, karena tidak adanya izin pembangunan tower di lahan milik salah satu PT.

Aab menyampaikan, pihaknya telah melakukan audiensi dengan Komisi II dan III DPRD Kabupaten Sukabumi. "Alhamdulillah, kami diterima dengan baik. Komisi II dan III mendukung penuh aspirasi masyarakat terkait kebutuhan energi listrik ini," kata Aab.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, kedua komisi DPRD berkomitmen memanggil pihak-pihak terkait, termasuk PLN dan pemilik lahan, untuk menyelesaikan hambatan pembangunan di dua titik tersebut.

"Saya mengapresiasi respons DPRD yang segera membawa persoalan ini ke pimpinan mereka," tambahnya.

Hingga kini, masyarakat Pajampangan berharap pembangunan SUTT dapat segera tuntas demi memastikan pasokan listrik yang stabil dan memadai di Sukabumi Selatan.

"Kami hanya meminta hak kami sebagai masyarakat untuk menikmati energi listrik tanpa gangguan," tegas Aab.

Proyek SUTT 150 KVA ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi persoalan kelistrikan di wilayah Pajampangan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Dukungan legislatif dan sinergi antar pihak dianggap kunci utama dalam menyelesaikan hambatan ini.

DPRD Siap Fasilitasi

Sementara itu Junajah Jajah Nurdiansyah, anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Komisi III menegaskan komitmennya untuk segera menyelesaikan hambatan pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KVA yang berdampak pada pasokan listrik di wilayah Pajampangan.

Pernyataan ini disampaikan oleh Junajah, usai menerima audiensi perwakilan masyarakat Pajampangan bersama Komisi II.

"Alhamdulillah, hari ini kami bersama Komisi II menerima audiensi dari teman-teman Pajampangan terkait SUTT yang terhambat di dua lokasi oleh pihak perusahaan Chakra," ujar Junajah.

Junajah menjelaskan, bahwa hambatan terjadi di dua titik, yakni tower 132 dan 133, yang berlokasi di lahan milik salah satu PT. Padahal, jaringan tower lainnya sudah rampung, termasuk gardu di Jampang Kulon, yang dirancang untuk mendukung kebutuhan listrik di Pajampangan.

DPRD berencana memanggil pihak-pihak terkait, guna mencari solusi atas permasalahan ini. "Ke depan, kami akan memanggil pihak PLN dan perusahaan sesuai aspirasi masyarakat Pajampangan," kata Junajah.

Menurutnya, persoalan kelistrikan ini telah menjadi keluhan masyarakat sejak lama, mengingat listrik di wilayah Pajampangan kerap padam tanpa sebab yang jelas. Junajah menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong penyelesaian hambatan di dua titik tersebut.

"Insyaallah, kami akan berusaha menyelesaikan masalah ini demi memastikan aliran listrik ke Pajampangan berjalan lancar," tutupnya.




(sya/mso)


Hide Ads