Artikel ini mengulas peristiwa penting atau menarik yang pernah terjadi. Artikel ditulis ulang dengan tujuan mengingatkan lagi pembaca soal kejadian tersebut.
Sebuah kejadian tak biasa mengguncang warga Kampung Leuwiliang, Desa Sukagalih, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya pada Kamis (20/6/2024) silam. Saat itu seorang pria bernama Anang Holil ditemukan pingsan di atas pohon kelapa setinggi lima meter.
Aksi Anang memanjat pohon kelapa saat itu bukan untuk memanen kelapa. Pria itu justru naik ke pohon tersebut untuk mencari burung. Namun, tak disangka, ia tiba-tiba kehilangan kesadaran. Beruntung, tubuhnya yang tersangkut pada dahan pohon membuatnya terhindar dari jatuh langsung ke tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerabat Anang, Ai Nuraeni, mengungkapkan sebelum kejadian, Anang sempat mengeluhkan sakit kepala. "Ngeluh sakit kepala, dikasih obat sama istrinya kakak saya yah, obat maag. Dia pergi aja ke kebun," kata Ai saat ditemui di RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (21/6/2024).
Namun malang, tubuh Anang yang tak sadarkan diri itu tergores lidi kelapa hingga melukai bagian pinggangnya. "Jadi kakak ipar saya ini nggak jatuh, dia memang kejepit dahan pohon kelapa, makanya ada luka," jelas Ai.
"Bukan buat nyari kelapa, Kang Anang nyari burung. Korban pingsan di atas," ungkap Ai Nuraeni menyambung ceritanya.
Proses evakuasi Anang menjadi momen mendebarkan bagi warga setempat. Tim gabungan dari Damkar, BPBD, Polisi, dan TNI dikerahkan untuk menurunkan tubuh Anang dari ketinggian. Dengan penuh kehati-hatian, tubuhnya diikat menggunakan kain sarung dan diulur perlahan ke bawah.
"Akhirnya warga melaporkan kejadian itu kepada UPTD Damkar Kabupaten Tasikmalaya untuk melakukan evakuasi tubuh Anang yang sudah tidak sadarkan diri. Agar tubuh korban stabil, dua petugas damkar naik gunakan tangga khusus membantu korban diturunkan," ujar Aam, salah seorang petugas Damkar.
Upaya evakuasi tersebut berjalan sukses, meski memakan waktu cukup lama. Anang segera dibawa ke RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya untuk mendapatkan penanganan medis intensif.
Saat tiba di rumah sakit, Anang berada dalam kondisi kritis. Tim medis pun masih berupaya mendiagnosa penyebab pasti sakit yang dialaminya.
"Kesadarannya turun sampai level empat. Jadi kita belum tahu pasti penyebab sakitnya," kata Kepala IGD RSUD SMC saat itu, dr. M Dhama.
Sementara itu, secara umum, damkar memang jadi sesuatu yang menarik. Sebab, para petugasnya tak hanya piawai memadamkan api. Di luar itu, ada banyak hal yang bisa ditangani dan kadang kasusnya tak terduga.
Beban kerja yang penuh variasi ini menuntut para petugas damkar untuk tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga tangguh secara mental.
Namun semua itu didapat petugas tanpa modal pelatihan keahlian yang mendetail. Mereka hanya mengandalkan ilmu otodidak yang dibarengi dengan pengalaman.
"Jadi untuk kayak penanganan cincin ya mungkin penanganan animal (hewan) seperti tawon, kemudian kucing, ular, itu tidak ada kelasnya, tidak ada latihannya ya," ucap Kasi Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, John Erwin, kepada detikJabar, Kamis (16/1/2025).
Untuk bisa mengevakuasi hewan liar, petugas biasanya berkolaborasi dengan komunitas pencinta reptil. Dari situ, mereka mendapat ilmu tentang menangani hewan liar macam ular.
Erwin menyebut, petugas pemadam kebakaran dibekali pelatihan penyelamatan. Hanya saja, pelatihan itu hanya memberikan ilmu-ilmu dasar penyelamatan. Sementara untuk kasus penyelamatan yang tak biasa, petugas harus bisa mencari cara sendiri.
"Sementara untuk penanganan kayak yang aneh-aneh kayak ular kemudian cincin nyangkut itu tidak secara detail hanya pengenalan materi teori. Ada memang tidak tidak detail makanya memperdalamnya yaitu berkolaborasi dengan masyarakat," tuturnya.
Tuntutan bekerja serba bisa tidak hanya dialami petugas damkar di Kota Bandung, namun juga di seluruh daerah di Indonesia. Erwin menjelaskan, pekerjaan serba bisa memang menjadi salah satu tupoksi dari tugas damkar selain memadamkan api.
"Sesuai dengan undang-undang bahwa untuk kedaruratan perkotaan dilaksanakan dengan oleh pemadam kebakaran. Kalau kebakaran jelas itu sudah menjadi tupoksi, untuk non kebakaran, evakuasi, penyelamatan di perkotaan oleh damkar dilaksanakannya," jelas Erwin.
Untungnya, pemadam kebakaran di Kota Bandung dibekali dengan peralatan yang memadai. Hal itu tentunya membuat tugas mereka menjadi lebih mudah. Meski tak banyak menemukan kendala, namun beberapa situasi membuat pekerjaan mereka menjadi lebih lama.
Erwin mencontohkan, dalam mengevakuasi ular yang masuk ke dalam rumah, petugas biasanya sulit mencari keberadaan ular yang bersembunyi di langit-langit rumah. Karenanya, butuh insting dan pengalaman untuk menangani kendala itu.
"Untuk penanganan ular kesulitannya itu karena mungkin situasi dan kondisi di lokasi kan berbeda," ujarnya.
Bagi petugas damkar Kota Bandung, pekerjaan mereka adalah panggilan jiwa untuk melayani masyarakat. Apapun aduannya, Erwin memastikan pihaknya akan melayani masyarakat.
"Damkar akan merespons apapun aduan warga, terkait apapun tidak hanya kebakaran," tandasnya.
(sya/orb)