Throwback: Iseng Berujung Kepala 'Dipeluk' Pagar

Throwback: Iseng Berujung Kepala 'Dipeluk' Pagar

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 18 Jan 2025 09:00 WIB
Proses evakuasi kepala siswa SMKN 10 Bandung yang tersangkut di pagar besi
Proses evakuasi kepala siswa SMKN 10 Bandung yang tersangkut di pagar besi. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Artikel ini mengulas peristiwa penting atau menarik yang pernah terjadi. Artikel ditulis ulang dengan tujuan mengingatkan lagi pembaca soal kejadian tersebut.

Ada berbagai kasus konyol yang pernah terjadi yang ujungnya membuat petugas pemadam kebakaran. Bahkan, tak jarang kasus yang terjadi akibat iseng semata.

Contohnya dialami salah seorang siswa SMKN 10 Kota Bandung pada Jumat 15 November 2024 sore. Siswa ini kepalanya tersangkut di sela pagar. Simak cerita selengkapnya di sini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi yang dihimpun, ada dua anak yang bermain memasukkan dan mengeluarkan kepala ke sela-sela pagar. Namun sial, saat bermain tersebut, kepala salah seorang siswa itu malah tersangkut dan tidak bisa keluar.

Pihak sekolah sempat berusaha ingin mengeluarkan kepala siswa itu dengan cara manual, namun tidak bisa. Kepala siswa itu terjebak hampir 1,5 jam. Karena tak bisa mengeluarkan kepala siswa tersebut, akhirnya pihak sekolah melapor ke Diskar PB Kota Bandung.

ADVERTISEMENT

Tak lama berselang, Regu Rescue Peleton 2 Diskar PB tiba di lokasi dengan dipimpin Danru Rescue Peleton 2 Diskar PB Kota Bandung saat itu, Fallah Abdullah Amri, dengan lima anggotanya. Akhirnya kepala siswa itu berhasil dikeluarkan dari sela-sela pagar.

"Laporan Pukul 15.35 WIB. Menurut korban saat main iseng masukin kepala mau diangkat susah," kata Fallah usai melakukan evakuasi.

Menurut Fallah, pihaknya tak menemukan kesulitan saat melakukan evakuasi karena membawa peralatan lengkap. "Pagarnya dilonggarkan menggunakan alat spider.Tidak ada kesulitan dan hambatan. Penanganan cuman 2 menit," tambahnya.

Sementara itu, Bagian Kesiswaan SMKN 10 Kota Bandung Tiyas mengatakan, kepala siswa itu hampir terjebak selama 1,5 jam. Pihak sekolah sudah melakukan berbagai cara, tapi karena takut terjadi apa-apa terhadap siswa itu, akhirnya menghubungi Diskar PB Kota Bandung.

"Kejebaknya satu jam setengah, jam 2 lebih kejadiannya. Anak Kelas 10, dia main sama temannya," ujar Tiyas.

"Pas main, kepala temannya bisa keluar, tapi siswa satu lagi nggak bisa. Alhamdullilah bisa dikeluarkan berkat bantuan petugas Damkar," pungkasnya.

Sementara itu, secara umum, damkar jadi sesuatu yang menarik. Sebab, para petugasnya tak hanya piawai memadamkan api. Di luar itu, ada banyak hal yang bisa ditangani dan kadang kasusnya tak terduga.

Beban kerja yang penuh variasi ini menuntut para petugas damkar untuk tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga tangguh secara mental.

Namun semua itu didapat petugas tanpa modal pelatihan keahlian yang mendetail. Mereka hanya mengandalkan ilmu otodidak yang dibarengi dengan pengalaman.

"Jadi untuk kayak penanganan cincin ya mungkin penanganan animal (hewan) seperti tawon, kemudian kucing, ular, itu tidak ada kelasnya, tidak ada latihannya ya," ucap Kasi Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, John Erwin, kepada detikJabar, Kamis (16/1/2025).

Untuk bisa mengevakuasi hewan liar, petugas biasanya berkolaborasi dengan komunitas pencinta reptil. Dari situ, mereka mendapat ilmu tentang menangani hewan liar macam ular.

Erwin menyebut, petugas pemadam kebakaran dibekali pelatihan penyelamatan. Hanya saja, pelatihan itu hanya memberikan ilmu-ilmu dasar penyelamatan. Sementara untuk kasus penyelamatan yang tak biasa, petugas harus bisa mencari cara sendiri.

"Sementara untuk penanganan kayak yang aneh-aneh kayak ular kemudian cincin nyangkut itu tidak secara detail hanya pengenalan materi teori. Ada memang tidak tidak detail makanya memperdalamnya yaitu berkolaborasi dengan masyarakat," tuturnya.

Tuntutan bekerja serba bisa tidak hanya dialami petugas damkar di Kota Bandung, namun juga di seluruh daerah di Indonesia. Erwin menjelaskan, pekerjaan serba bisa memang menjadi salah satu tupoksi dari tugas damkar selain memadamkan api.

"Sesuai dengan undang-undang bahwa untuk kedaruratan perkotaan dilaksanakan dengan oleh pemadam kebakaran. Kalau kebakaran jelas itu sudah menjadi tupoksi, untuk non kebakaran, evakuasi, penyelamatan di perkotaan oleh damkar dilaksanakannya," jelas Erwin.

Untungnya, pemadam kebakaran di Kota Bandung dibekali dengan peralatan yang memadai. Hal itu tentunya membuat tugas mereka menjadi lebih mudah. Meski tak banyak menemukan kendala, namun beberapa situasi membuat pekerjaan mereka menjadi lebih lama.

Erwin mencontohkan, dalam mengevakuasi ular yang masuk ke dalam rumah, petugas biasanya sulit mencari keberadaan ular yang bersembunyi di langit-langit rumah. Karenanya, butuh insting dan pengalaman untuk menangani kendala itu.

"Untuk penanganan ular kesulitannya itu karena mungkin situasi dan kondisi di lokasi kan berbeda," ujarnya.

Bagi petugas damkar Kota Bandung, pekerjaan mereka adalah panggilan jiwa untuk melayani masyarakat. Apapun aduannya, Erwin memastikan pihaknya akan melayani masyarakat.

"Damkar akan merespons apapun aduan warga, terkait apapun tidak hanya kebakaran," tandasnya.

(wip/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads