Dua pendaki asal Inggris dilaporkan hilang di Pegunungan Alpen Italia. Jasad salah satu pendaki telah ditemukan, sementara barang-barang milik rekannya juga terdeteksi. Operasi pencarian sementara dihentikan akibat kondisi yang tidak mendukung.
Mengutip detikTravel, Sabtu (17/1/2025) CNN melaporkan, barang-barang milik Aziz Ziriat, salah satu pendaki yang hilang, ditemukan di dekat lokasi ditemukannya jasad Samuel Harris, rekan pendakinya. Penemuan ini menjadi bagian dari upaya pencarian intensif yang dilakukan oleh lebih dari 100 petugas penyelamat di hari Minggu (12/1).
Dalam operasi tersebut, tim penyelamat menggunakan sekop untuk menggali salju di area seluas sekitar 5.500 meter persegi di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut (MDPL). "Kedalaman salju bervariasi dari 50 sentimeter hingga hampir dua meter akibat akumulasi salju yang terbawa angin," demikian pernyataan layanan penyelamatan pegunungan Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi Pencarian Melibatkan Ratusan Orang
Operasi pencarian pendaki yang hilang melibatkan lebih dari 500 orang, termasuk tujuh anjing pelacak. Namun, pencarian harus dihentikan sementara karena kondisi lingkungan yang tidak memungkinkan. "Operasi pencarian sekarang akan dihentikan sementara untuk memungkinkan adanya perubahan kondisi lingkungan dan salju," tambah pernyataan tersebut.
Associated Press melaporkan bahwa Ziriat (36) dan Harris (35) merupakan pendaki berpengalaman yang telah merencanakan perjalanan ke pegunungan Adamello, dekat Trento di Italia utara. Keduanya dinyatakan hilang sejak 1 Januari 2024. Pihak berwenang baru menerima laporan kehilangan pada 6 Januari setelah keduanya tidak muncul untuk penerbangan pulang, yang memicu kekhawatiran keluarga.
Hujan salju lebat, kabut tebal, dan peringatan longsor menjadi tantangan utama dalam operasi pencarian. Meski demikian, pada 8 Januari, jasad Harris beserta ransel dan peralatan kedua pendaki ditemukan oleh tim penyelamat yang dipandu oleh catatan telepon mereka.
Operasi ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai para pendaki, meskipun mereka memiliki pengalaman. Dengan kondisi alam yang tidak dapat diprediksi, keselamatan tetap menjadi prioritas utama dalam setiap ekspedisi pegunungan.
Artikel ini telah tayang di detikTravel.
(msl/sud)