Seorang wanita berusia 22 tahun di Skotlandia, Anna Jackson, mengalami peristiwa tak terduga ketika ia melahirkan seorang bayi tanpa menyadari dirinya sedang hamil. Awalnya, Anna hanya mengeluhkan rasa sakit di perut yang ia anggap sebagai kram menstruasi biasa.
Mengutip dari detikHealth, pada 21 Maret 2024, Anna merasakan sakit perut yang semakin intens. Sebelumnya, ia kerap mengalami refluks asam lambung parah yang menyebabkan perutnya terasa kembung jika makan berlebihan. Namun, kali ini rasa sakitnya berbeda.
"Saat itu sudah pukul 10 atau 11 malam. Saat itulah rasa sakitnya mulai benar-benar terasa," ujar Anna, seperti dikutip dari NYPost.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kondisinya memburuk, ia dilarikan ke Rumah Sakit Forth Valley Royal pada pukul 02.30 pagi. Dokter yang memeriksanya pada pukul 03.00 awalnya menduga Anna mengalami radang usus buntu pecah atau batu ginjal. Namun, kecurigaan berubah ketika dokter menemukan benjolan di perutnya.
Diagnosa yang Mengejutkan
Dokter sempat mencurigai Anna sedang hamil. Namun, Anna tidak mempercayai dugaan tersebut karena merasa tidak mengalami tanda-tanda kehamilan. Menurutnya, pembengkakan di perut baru terjadi dalam dua minggu terakhir.
"Mereka bertanya apakah saya sudah lama mengalami pembengkakan di perut saya. Itu baru dua minggu paling lama," tutur Anna.
Untuk memastikan, Anna menjalani tes kehamilan kimiawi, yang hasilnya menunjukkan ia positif hamil. Namun, berita mengejutkan lainnya segera menyusul.
"Saya berkata, 'Apakah saya hamil?' Mereka menjawab ya. Saya bertanya, 'Apa yang bisa saya lakukan?'" cerita Anna. Dokter pun memberitahu bahwa ia akan melahirkan segera.
Proses Persalinan
Dalam kondisi penuh keterkejutan, Anna dibawa ke ruang persalinan. Hanya dalam waktu sekitar 40 menit, ia melahirkan seorang bayi perempuan pada pukul 03.53 pagi, 22 Maret 2024. Bayi yang diberi nama Talia Smith lahir dengan berat 3,17 kilogram. Meskipun sehat, Talia harus menggunakan selang makanan selama tiga hari pertama kehidupannya.
Anna mengaku pengalaman tersebut sangat traumatis karena tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan diri.
"Dia (bayi) benar-benar sehat. Tidak ada yang salah dengannya," ujar Anna lega.
Setelah beberapa hari menjalani perawatan, Anna dan bayinya diizinkan pulang pada 28 Maret 2024. Kini, mereka menjalani kehidupan baru bersama, meski kejadian ini akan selalu menjadi kenangan tak terlupakan.
Artikel ini telah tayang di detikHealth.
(sao/sud)