Nasib Nahas Piton Sepanjang 3 Meter Usai Digigit Balik Boljulio

Kabar Internasional

Nasib Nahas Piton Sepanjang 3 Meter Usai Digigit Balik Boljulio

Rachmatunnisa - detikJabar
Jumat, 17 Jan 2025 09:00 WIB
Reticulated python snakes are known to be the longest in the world. (Roslan Rahman/AFP/Getty Images)
Ilustrasi ular piton. (Foto: Roslan Rahman/AFP/Getty Images)
Jakarta -

Sejumlah kasus yang menewaskan orang gegara serangan ular kerap terjadi. Namun, ada juga yang justru ular menjadi korbannya.

Dengan berbagai cara, korban justru melawan. Hingga akhirnya, ular yang menyerang duluan justru akhirnya jadi korban.

Contohnya dialami pria bernama Boljulio Aleria pada 2023 silam. Dikutip dari detikINET, Suatu hari, saat sedang mengendarai sepeda motornya melalui Antequera di Provinsi Bohol, Filipina, ular piton dengan panjang 3 meter itu muncul dari padang rumput dan menghalangi jalannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Boljulio berhenti dan menunggu ular itu lewat. Akan tetapi, ia terkejut karena ular itu malah merayap ke arahnya. Peristiwa horor pun terjadi. Reptil itu membenamkan giginya ke lengan Aleria saat melingkari pinggangnya dan mencoba untuk mengekangnya.

"Ia menggigit tangan saya dan saya langsung melepaskan sepeda motor. Kemudian ekornya melingkari pinggangku. Itu terjadi begitu cepat," kata Aleria kepada media lokal setempat saat diwawancara di rumah sakit, dikutip dari Daily Mail, Kamis (28/12/2023).

ADVERTISEMENT

"Saya pikir saya akan mati jika tidak melawan. Maka satu-satunya kesempatan adalah menggigit lehernya agar lilitannya sedikit mengendur," ujarnya.

Aleria menyebut ia menggigit ular tersebut sampai kulitnya terkelupas bahkan hingga ke dagingnya. Saat itulah lilitan ular seketika mengendur.

Meski pusing karena kehabisan darah akibat luka gigitan ular, Aleria berhasil berjalan dengan susah payah menuju rumah terdekat untuk memanggil petugas medis.

Petugas paramedis segera membawanya ke Rumah Sakit Medis Gubernur Celestino Gallares di Kota Tagbilaran untuk ditangani dan diberi perawatan.

Diketahui bahwa taring ular itu telah menembus pergelangan tangannya, namun untungnya tidak sampai menusuk arteri penting. Gambar dari rumah sakit menunjukkan Aleria dengan lengan yang diperban dan berdarah serta darah di wajahnya. Untungnya, tak lama kemudian dokter meresepkan antibiotik untuk lukanya dan mengizinkannya pulang dari rumah sakit.

Sementara itu, sisa ular yang sudah mati dimakan oleh penduduk desa setempat yang kemudian memanggang ular tersebut. Ular memang hidangan umum di negara ini.

Ular sanca batik banyak ditemukan di Asia Tenggara, hidup di hutan, rawa, aliran sungai, bahkan perkotaan sehingga menyebabkan mereka berkonflik dengan manusia.

Jenis ular piton ini biasanya akan menyerang mangsanya untuk menggigit sebelum meningkatkan tekanan fisik guna meremukkan mangsa. Spesies ini merupakan salah satu ular terbesar di dunia dan dapat memakan manusia, kucing, anjing, burung, tikus, dan ular lainnya.

Biasanya mereka tidak mengejar manusia, namun mungkin menyerang secara defensif jika terancam atau jika mereka salah mengira manusia sebagai mangsa.

Artikel ini telah tayang di detikInet. Simak selengkapnya di sini.

(rns/orb)


Hide Ads