Throwback: Kala Batu Akik Terjebak di Mr P Pria Tasikmalaya

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 17 Jan 2025 21:30 WIB
Ilustrasi batu akik. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Tasikmalaya -

Artikel ini mengulas peristiwa penting atau menarik yang pernah terjadi. Artikel ditulis ulang dengan tujuan mengingatkan lagi pembaca soal kejadian tersebut.

Cincin batu akik jelas diperuntukkan untuk dipakai di jari tangan. Namun seorang pria di Kota Tasikmalaya justru melakukan tindakan tak terduga.

Alih-alih dipakai di jari tangannya, pria itu malah memasang cincin batu akik di Mr P alias alat kelaminnya. Hal ini membuat petugas pemadam kebakaran (damkar) sampai turun tangan pada 2024 lalu. Simak kisah lengkapnya di sini!

Insiden salah nyangkut ini dialami seorang pria berusia 27 tahun di Kota Tasikmalaya pada Rabu 13 November 2024. Damkar diminta bantuan untuk menangani kasus itu setelah cincin tak bisa dikeluarkan selama dua hari.

"Ya, kejadiannya kemarin sore, cincin batu akik sudah berhasil dilepas dari kemaluan korban," kata Kordinator Lapangan Damkar Kota Tasikmalaya Hendrik Setiana saat diwawancara, Kamis (14/11/2024).

Menurut Hendrik, cincin itu sudah terpasang di Mr. P pria berinisial FH selama dua hari. Selama 'bercincin', FH mengeluhkan sakit saat buang air kecil dan saat mengalami ereksi.

Hendri menyebut pihaknya belum mengetahui alasan FH memasang cincin batu akik pada alat kemaluannya. Namun menurutnya, FH merupakan pria berkebutuhan khusus. Diduga, dia memasang cincin itu saat dalam keadaan 'santai' hingga cincin masuk ke bagian pangkal.

Namun saat hendak melepas cincin bertahan titanium itu, FH kesulitan dan akhirnya pihak keluarga meminta bantuan petugas Damkar.

"Kemudian kami menerima laporan dari keluarga korban, Rabu kemarin jam 14.56 WIB. Dalam waktu kurang dari 20 menit, tepatnya pukul 15.14 WIB, cincin berhasil dilepaskan tanpa menyebabkan cedera pada korban," kata Hendrik.

Pelepasan cincin menurut Hendrik dilakukan dengan memotong batang cincin menggunakan gerinda mini. Petugas harus berhati-hati agar tindakan itu tidak membahayakan kondisi korban.

"Alhamdulillah berhasil, memang terkadang tugas atau tantangan yang kami lakukan banyak yang aneh-aneh. Tapi selama kami mampu dan bisa, kami akan selalu membantu masyarakat," ungkap Hendrik.

Sementara itu, secara umum, damkar jadi sesuatu yang menarik. Sebab, para petugasnya tak hanya piawai memadamkan api. Di luar itu, ada banyak hal yang bisa ditangani dan kadang kasusnya tak terduga.

Beban kerja yang penuh variasi ini menuntut para petugas damkar untuk tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga tangguh secara mental.

Namun semua itu didapat petugas tanpa modal pelatihan keahlian yang mendetail. Mereka hanya mengandalkan ilmu otodidak yang dibarengi dengan pengalaman.

"Jadi untuk kayak penanganan cincin ya mungkin penanganan animal (hewan) seperti tawon, kemudian kucing, ular, itu tidak ada kelasnya, tidak ada latihannya ya," ucap Kasi Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, John Erwin, kepada detikJabar, Kamis (16/1/2025).

Untuk bisa mengevakuasi hewan liar, petugas biasanya berkolaborasi dengan komunitas pencinta reptil. Dari situ, mereka mendapat ilmu tentang menangani hewan liar macam ular.

Erwin menyebut, petugas pemadam kebakaran dibekali pelatihan penyelamatan. Hanya saja, pelatihan itu hanya memberikan ilmu-ilmu dasar penyelamatan. Sementara untuk kasus penyelamatan yang tak biasa, petugas harus bisa mencari cara sendiri.

"Sementara untuk penanganan kayak yang aneh-aneh kayak ular kemudian cincin nyangkut itu tidak secara detail hanya pengenalan materi teori. Ada memang tidak tidak detail makanya memperdalamnya yaitu berkolaborasi dengan masyarakat," tuturnya.

Tuntutan bekerja serba bisa tidak hanya dialami petugas damkar di Kota Bandung, namun juga di seluruh daerah di Indonesia. Erwin menjelaskan, pekerjaan serba bisa memang menjadi salah satu tupoksi dari tugas damkar selain memadamkan api.

"Sesuai dengan undang-undang bahwa untuk kedaruratan perkotaan dilaksanakan dengan oleh pemadam kebakaran. Kalau kebakaran jelas itu sudah menjadi tupoksi, untuk non kebakaran, evakuasi, penyelamatan di perkotaan oleh damkar dilaksanakannya," jelas Erwin.

Untungnya, pemadam kebakaran di Kota Bandung dibekali dengan peralatan yang memadai. Hal itu tentunya membuat tugas mereka menjadi lebih mudah. Meski tak banyak menemukan kendala, namun beberapa situasi membuat pekerjaan mereka menjadi lebih lama.

Erwin mencontohkan, dalam mengevakuasi ular yang masuk ke dalam rumah, petugas biasanya sulit mencari keberadaan ular yang bersembunyi di langit-langit rumah. Karenanya, butuh insting dan pengalaman untuk menangani kendala itu.

"Untuk penanganan ular kesulitannya itu karena mungkin situasi dan kondisi di lokasi kan berbeda," ujarnya.

Bagi petugas damkar Kota Bandung, pekerjaan mereka adalah panggilan jiwa untuk melayani masyarakat. Apapun aduannya, Erwin memastikan pihaknya akan melayani masyarakat.

"Damkar akan merespons apapun aduan warga, terkait apapun tidak hanya kebakaran," tandasnya.




(orb/orb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork