Ada sebuah tugu di Kabupaten Garut, yang menjadi simbol para pejuang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari rongrongan kelompok radikal. Tugu tersebut, baru saja rampung ditata belum lama ini.
Namanya, adalah Tugu PLP. Berbentuk tabung memanjang ke atas, dengan tinggi sekitar 25 meter. Nama PLP, diambil dari nama perkampungan warga setempat, Kampung PLP, yang berlokasi di Desa Sirnajaya.
Lokasi persisnya, berada di Jalan Raya Letjen Ibrahim Adjie, di Kecamatan Tarogong Kaler. Dekat dengan kawasan perhotelan yang ada di komplek objek wisata Cipanas, di kaki Gunung Guntur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konon kabarnya, Tugu PLP adalah simbol penghormatan bagi para pahlawan, yang telah berjuang di dua momen penumpasan. Yakni perlawanan menghadapi Partai Komunis Indonesia (PKI) serta gerakan separatis Darul Islam, Tentara Islam Indonesia atau DI/TII.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Jujun Juansyah. Menurut Jujun, tugu ini dibangun sekitar tahun 1960-an.
"Ini menjadi simbol penghormatan kepada para pejuang yang berperang dalam menumpas DI/TII dan G3S/PKI," kata Jujun kepada detikJabar, Kamis, (16/1/2025).
Menurut Jujun, mulanya, area tersebut merupakan tempat berlatih para tentara, dari lintas kesatuan. Mulai dari Batalyon 305, 328 dan Batalyon 330. PLP sendiri merupakan kependekan dari Pusat Latihan Penembakan.
![]() |
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya jejak sejarah di sana. Di antaranya, adalah lubang-lubang kecil bekas peluru, yang ada di tugu tersebut.
"Tahun 60-an, tempat ini menjadi pusat latihan tembak bagi Pasukan Kujang 305, 328, dan 330," katanya.
Tugu PLP sendiri, diketahui baru saja rampung diremajakan oleh Pemkab Garut. Menurut Pj Bupati Garut Barnas Adjidin, peremajaan dilakukan karena tugu sarat sejarah ini hampir roboh.
"Tugu ini sebelumnya hampir runtuh karena tidak memiliki pondasi. Bila tidak segera diperbaiki, kemungkinan akan hancur," ungkap Barnas.
"Tugu ini memiliki nilai historis yang tinggi dan berada di lokasi yang strategis. Ini adalah aset sejarah Kabupaten Garut," kata Barnas menambahkan.
![]() |
Dengan menggelontorkan duit Rp 200 juta, Pemkab Garut kemudian meremajakan Tugu PLP. Perbedaan yang paling mencolok terlihat pada warna.
Jika sebelumnya hanya berwarna putih gading polos, saat ini Tugu PLP lebih 'hidup' dengan sentuhan warna hitam, putih dan oranye. Terdapat neon box bertuliskan Tugu PLP juga di bagian tengahnya, yang menyala ketika gelap.
Selain sarat akan sejarah, pemandangan di sekitar Tugu PLP juga estetik karena dipenuhi badang batu dan pemandangan Gunung Guntur yang asri di belakangnya.
(yum/yum)