3 Kalimat Ini Mengungkap Kecerdasan Wanita

3 Kalimat Ini Mengungkap Kecerdasan Wanita

Cicin Yulianti - detikJabar
Kamis, 16 Jan 2025 02:30 WIB
ilustrasi wanita lembur
Ilustrasi wanita. Foto: Getty Images/RealisticFilm
Bandung -

Kata-kata tidak selalu menjadi tolok ukur kecerdasan seseorang. Namun, penelitian menunjukkan bahwa wanita yang sering mengucapkan kalimat-kalimat tertentu kemungkinan memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi.

Mengutip dari detikEdu, berikut adalah beberapa contoh kalimat yang mencerminkan kecerdasan tersebut.

1. "Saya tidak tahu, tapi saya akan mencari tahu"

Wanita cerdas biasanya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka tidak segan untuk mengakui ketika tidak mengetahui sesuatu, tetapi segera berusaha mencari jawabannya. Kalimat ini menunjukkan kemampuan untuk belajar dan adaptasi yang tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Greediting, sebuah penelitian dari University of California menemukan bahwa orang dengan sifat ini lebih mudah memahami sudut pandang lain. Kalimat "Saya tidak tahu, tapi saya akan mencari tahu" mencerminkan penghargaan terhadap pengetahuan dan keterbukaan pikiran.

2. "Bisakah Anda menjelaskan lebih lanjut tentang itu?"

Kalimat ini mencerminkan keinginan mendalam untuk memahami suatu topik. Selain menunjukkan rasa ingin tahu, pertanyaan ini juga mengindikasikan bahwa wanita tersebut adalah pendengar yang aktif.

ADVERTISEMENT

Melansir CNBC Make It, Jenny Maenpaa, seorang psikoterapis dan pelatih karier di New York, menyatakan bahwa pendengar aktif mampu membangun kepercayaan dan hubungan yang lebih baik. "Pendengar aktif menanggapi dengan pertanyaan karena mereka benar-benar ingin tahu tentang apa yang Anda katakan. Mereka dapat menyimpan pertanyaan dalam benak mereka hingga Anda selesai berbicara, alih-alih menyela untuk mengklarifikasi atau menyampaikan pemikiran mereka hanya karena Anda mengingatkan mereka akan hal itu," jelasnya.

3. "Saya salah tentang itu"

Mengakui kesalahan bukanlah hal mudah bagi banyak orang. Namun, wanita cerdas memiliki keberanian untuk mengakui kesalahan mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan rasa hormat dari orang lain, tetapi juga menunjukkan kedewasaan emosional.

Mengutip Forbes, sebuah studi tahun 2012 menunjukkan bahwa individu yang enggan mengakui kesalahan cenderung memiliki kebutuhan untuk memegang kendali. Sebaliknya, penelitian oleh Carol S. Dweck, penulis buku best seller Mindset, mengungkap bahwa mengakui kesalahan adalah langkah penting dalam pengembangan pola pikir.

"Merasa tidak terlalu terancam dengan menerima tanggung jawab karena mereka cenderung melihat situasi tersebut sebagai kesempatan bagi mereka untuk tumbuh sebagai pribadi dan mengembangkan hubungan dengan korban," tulis Dweck dalam publikasinya.

Artikel ini telah tayang di detikEdu.

(cyu/sud)


Hide Ads