Jika sebelumnya model transaksi cepat dikenal dengan istilah 'gesek', kini masyarakat sudah beralih dengan transaksi cepat 'scan'.
Scan di sini yakni transaksi dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard alias QRIS. Transaksi model seperti ini dinilai banyak masyarakat lebih mudah dan lebih aman.
Tak hanya di kafe-kafe, rumah makan mewah, mini market, supermarket hingga swalayan, transaksi dengan menggunakan QRIS kini bisa ditemukan di mana saja. Dari mulai pedagang kaki lima atau PKL, pedagang keliling hingga pasar tradisional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti di Pasar Tradisional Kosambi Kota Bandung, sejumlah pedagang sudah menyediakan transaksi QRIS di masing-masing kiosnya. Bukan hanya keperluan, transaksi dengan QRIS ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat, sehingga pedagang pun harus mengikuti zaman agar apa yang dijualnya dibeli oleh pengunjung pasar.
Kios beras milik Asep di pasar ini, turut menyediakan QRIS. Asep mengatakan, para pembeli khususnya kaum milenial hingga mamah-mamah muda sudah tidak mau ribet lagi bertransaksi dengan menggunakan uang tunai.
"Kalau pasar sepi kebanyakan cash, kalau lagi ramai dari 20 orang ada 7-8 orang yang pakai QRIS," kata Asep kepada detikJabar.
"Banyak sih tidak, tapi ada saja, namanya juga di pasar, tapi transaksi dengan QRIS lebih mudah, tidak ada kendala, paling sinyal, apalagi kalau sedang hujan," tambahnya.
Asep menilai, keuntungan dengan transaksi QRIS dirasakan pembeli dan juga pedagang. "Lebih memudahkan, enggak usah bawa dompet, pakai HP saja. Kita juga sebagai pedagang tidak usah menyediakan kembalian kalau banyak yang pakai QRIS," jelasnya.
Tak hanya di lapak beras milik Asep, pembeli juga bisa melakukan transaksi QRIS di lapak sembako milik Redy (29), tak tanggung-tanggung dia Redy sediakan dua QRIS dengan bank berbeda salah satunya menggunakan QRIS BRI.
"Pengguna QRIS ada saja, persentase 50:50, kebanyakan pembeli muda. Nilai transaksi paling kecil Rp50 ribu," ucapnya.
Sama dengan Asep, Redy juga menyebut jika seluruh pembeli sudah gunakan QRIS pedagang tidak usah pusing lagi dengan uang kembalian. "Nggak usah ada kembalian, suka ribet kalau harus sediakan kembalian. Lebih aman saja transaksi dengan QRIS, enak menurut saya, terus pembukuannya jelas tinggal dilihat di HP," ujarnya.
Tak hanya bagi pedagang, salah satu pembeli Neng Yeni (42) mengatakan, jika dia sudah terbiasa bertransaksi dengan menggunakan QRIS. "Bukan cuman ke pasar, di mana pun, saya suka nanya duku ada QRIS atau tidak, kalau nggak ada nggak jadi beli. Kenapa? Biar pejual juga sediakan QRIS," ujar Yeni.
Yeni menyebut, jika di Pasar Kosambi sudah banyak pedagang yang pakai QRIS dan dia senang jika banyak pedagang yang ikut perkembangan zaman. "Ya dong, pedagang juga harus ikuti zaman, biar apa? Ya biar memudahkan pembeli dan sama-sama diuntungkan," sebutnya.
Kemudahan Transaksi dengan QRIS BRI
![]() |
Sadmiadi, Regional CEO BRI Bandung mengatakan, transaksi digital dengan menggunakan merchant BRI memberikan kemudahan bagi masyarakat salah satunya saat berwisata kuliner.
"Lebih banyak memberikan pilihan pembayaran, lebih simple karena tidak perlu membayar dengan uang cash, pembayaran menggunakan kartu atau scan barcode QRIS," kata Sadmiadi.
Tak hanya itu, dengan transaksi digital masyarakat lebih kekinian dan konsumen khususnya konsumen nasabah BRI dapat menikmati program-program promo dari merchant yang bekerjasama dengan BRI.
Bagi pemilik usaha yang menyediakan merchant BRI mendapatkan kesempatan untuk mendatangkan omzet yang lebih besar karena tidak tergantung dari uang cash yang dibawa konsumen tetapi pembelanjaan konsumen sesuai dana yang terdapat di rekening konsumen sebagai sumber pembayaran.
"EDC Android BRI bentuknyaknya eye catching dan mudah dalam penggunaan, memiliki call centre 24 jam, bebas biaya sewa, pengelolaan keuangan lebih mudah karena semua transaksi tercatat dalam sistem (cashless)," tuturnya.
"Dengan jumlah pemegang kartu BRI sebanyak 7,4 juta di wilayah Jabar, maka merchant akan lebih efisien jika kartu BRI ditransaksikan pada EDC BRI," tambahnya.
(wip/yum)