Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Jumat 10 Januari 2025 dari mulai gadis asal Tasikmalaya yang sebelumnya dilaporkan hilang kembali dengan keluarga hingga pelaku pengeroyokan Dudung Sp di Cimenyan, Kabupaten Bandung berhasil ditangkap polisi.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Bahagia dan Haru Sambut Kepulangan Nayla
Pencarian Nayla Salsabila (16), gadis asal Kampung Cidua, Desa Kaputihan, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, akhirnya membuahkan hasil pada Jumat (10/1) sore. Anggota Satreskrim Polres Tasikmalaya bersama UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Tasikmalaya berhasil menemukan Nayla di Brebes, Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah benar, atas izin Allah SWT, ananda (Nayla) yang sempat hilang kami temukan di Brebes. Berkat bantuan semua pihak UPTD Perlindungan Perempuan dan anak, sama Anggota Polsek di Brebes kami temukan ananda ini," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta kepada detikJabar hari ini.
Nayla ditemukan di rumah seorang teman sebayanya yang dikenal melalui pertemanan dunia maya. Untuk proses lebih lanjut, Nayla dan temannya dibawa ke Polres Tasikmalaya.
"Kami bawa dulu ke sini (polres) keduanya, nanti kita dalami lagi apa yang terjadi. Untuk saat ini yang jelas kita bantu dulu korban ini untuk ketemu keluarganya," ucap Ridwan.
Setelah ditemukan, Nayla segera menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim dokkes Polres Tasikmalaya. Meskipun terlihat lelah akibat perjalanan panjang, kondisinya dilaporkan sehat. "Kami memastikan kesehatannya baik-baik saja melalui pemeriksaan ini," jelas Ridwan.
Setibanya di Mapolres Tasikmalaya, suasana haru menyelimuti pertemuan Nayla dengan keluarganya. Tangis bahagia pecah saat Nayla memeluk ayahnya. Lima anggota keluarga yang hadir juga tak kuasa menahan air mata. Salah satu kerabat bahkan membantu Nayla mengenakan kerudung.
"Sangat terharu, bahagia saya yakin semuanya bahagia. Alhamdulillah ponakan saya ditemukan selamat. Terimakasih pak polisi, semua pihak yang membantu ditemukannya keluarga kami, hanya Allah yang akan balas kebaikan bapak ibu semua," kata perwakilan keluarga Nayla, Bahrul Ulum.
Bahrul memastikan tidak ada konflik internal yang memicu kepergian Nayla dari rumah. Ia menduga ada faktor lain yang menyebabkan Nayla meninggalkan keluarganya.
"Mungkin ini ada hal lain. Kami juga masih menunggu. Tapi kami apresiasi pak polisi yang kerja keras tanpa pamrih layani masyarakat, kami kebantu sekali saudara kami ketemu," kata Bahrul.
Hingga kini, polisi belum mengungkap motif di balik kepergian Nayla karena kondisinya yang masih syok. Teman sebaya yang ditemui Nayla juga turut dibawa untuk diperiksa lebih lanjut.
Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak, Nurlela Mustikawati, menegaskan pihaknya akan mendampingi proses pemulihan psikologis Nayla hingga ia benar-benar pulih.
"Kami tentunya akan membantu bagaimana supaya anak ini kembali pulih, jadi fresh lagi jadi kembali kesetelan awal lagi. Kita bantu pemulihan psikologisnya," kata Nurlela.
Pelaku Kejar-kejaran Maut di Cianjur Ditangkap
Polisi berhasil meringkus empat orang gerombolan bermotor yang menyerempet dan membacok tiga remaja di Jalan Suroso, Cianjur. Aksi pelaku membuat satu orang tewas dan dua lainnya terluka.
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, mengatakan berbekal rekaman CCTV dan keterangan para saksi, polisi berhasil mengidentifikasi para pelaku.
"Setelah identitas para pelaku kami kantongi, kami langsung lacak keberadaannya," kata dia saat ditemui di Jalan Suroso, hari ini.
Menurutnya dari enam tersangka, polisi berhasil mengamankan empat orang yakni FN (20), MF (16), R (16), dan MRP (16).
"Empat pelaku berhasil kami amankan, sedangkan dua lagi masih buron. Kami minta segera serahkan diri, atau kami akan lakukan tindakan tegas terlebih apabila melakukan perlawanan," kata dia.
Dia menambahkan, dari hasil penyelidikan terungkap jika kematian korban bukan disebabkan kecelakaan tunggal, tetapi akibat penganiayaan yang berujung kematian.
"Jadi dari CCTV dan keterangan saksi diketahui jika pelaku ini sempat membacok korban, dan menendang sepeda motornya hingga korban menabrak trotoar. Akibatnya satu orang korban meninggal dan dua lainnya luka," kata dia.
"Sehingga ditemukan unsur pidananya dalam kejadian ini," tambahnya.
Akibat perbuatannya keempat pelaku dijerat depan Undang-undang Perlindungan anak. "Kita akan lapis dengan pasal-pasal lainnya, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, HZM (15) tewas usai menabrak trotoar di Jalan Suroso, Cianjur, Jawa Barat akibat dikejar gerombolan pemotor yang membawa senjata tajam, Rabu (8/1/2025). Bahkan dua teman korban juga mengalami luka bacok.
Berdasarkan rekaman CCTV Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, tampak pada pukul 23.02 WIB terlihat korban yang berbonceng tiga melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Jalan Hasyim Asy'ari menuju Jalan Suroso. Dari belakang, ada tiga motor mengejarnya.
Di Jalan Suroso, tampak motor pertama yang membawa senjata tajam menyalip korban sembari berupaya menendang sepeda motor korban.
Pemotor kedua memepet korban hingga membuat sepeda motor korban menabrak pagar dan tembok trotoar.
Sedangkan pemotor ketiga segera ikut tancap gas usai melihat korban terkapar di atas trotoar. Tampak salah seorang korban berhasil kembali berdiri dan menyelamatkan diri.
Tak lama kemudian, warga dan pengendara sepeda motor yang menyaksikan kejadian tersebut mengerubungi para korban dari aksi gerombolan pemotor bersajam tersebut.
Keroyok Dudung Sp di Malam Tahun Baru 5 Pria Ditangkap Polisi
Lima orang pelaku pengeroyokan dengan korban Ferly Rinaldi atau Dudung SP (35) di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung tak berkutik saat diamankan polisi, Jumat (10/1/2025). Para pelaku tersebut langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Para tersangka yang dihadirkan adalah, A Iseng alias Kiseng (57), Hermawan alias Bajang (22), Roni Rahayu alias Baho (35), dan Restu Kurniawan (21). Satu pelaku masih di bawah umur tidak dihadirkan.
Nampak para pelaku mengenakan pakaian berwarna orange dengan tangan diborgol. Mereka dibawa sambil mengenakan masker di wajahnya.
"Polresta Bandung berhasil mengungkap kasus penganiayaan, melakukan kekerasan secara bersama-sama yang terjadi pada tanggal 1 Januari jam 01.30 dini hari," ujar Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, di Mapolresta Bandung, Soreang hari ini.
Kusworo mengungkapkan peristiwa tersebut bermula saat korban Dudung SP tengah berekreasi bersama keluarga untuk merayakan tahun baru. Di perjalanan pulang, ia bertemu dengan sejumlah rekannya.
"Pada saat pulang itu ketemu dengan teman-temannya yang begitu datang ternyata teman-temannya sedang dipalak, dimintain uang. Dimintain uang parkir oleh sekelompok orang," katanya.
Setelah itu Dudung melihat ada keributan dan spontan langsung merekam menggunakan ponselnya. Kata Kusworo, para tersangka langsung emosi karena direkam oleh korban.
"Para tersangka ini emosi melihat korban memvideokan dan langsung dilakukan kekerasan terhadap korban. Awalnya satu orang melakukan pendorongan, kemudian ada yang mukul, kemudian sampai ada yang nyeret korban dan dilakukan pemukulan secara bersama-sama oleh sekitar sembilan orang di hadapan anak dan istrinya," jelasnya.
Kusworo menyebutkan setelah itu para tersangka langsung meninggalkan lokasi kejadian. Kemudian korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Cimenyan.
"Seketika itu Polsek dan Polres langsung melakukan pencarian. Namun karena videonya keburu viral, para tersangka kabur keluar dari Kabupaten Bandung. Ada yang kaburnya ke Sumedang, ada yang kaburnya ke Subang," ucapnya.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, para pelaku dapat diamankan di tempat yang berbeda-beda. Diantaranya di Sumedang, Subang, dan Cimenyan.
"Kami bisa mengembangkan lima tersangka dari sembilan tersangka. Sehingga limanya kami tangkap, kami tahan, empat kami hadirkan pada press conference ini, satu tidak kami hadirkan karena di bawah umur," tegasnya.
Kusworo mengungkapkan empat pelaku lainnya masih diburu polisi. Bahkan saat ini polisi telah menetapkan status daftar pencarian orang (DPO).
"Empat sisanya kita masukkan dalam daftar DPO dan akan kami sebar untuk sama-sama kita akan melakukan pencarian terhadap DPO tersebut," ucapnya.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan pasal 170 KUHP melakukan kekerasan secara bersama-sama terhadap orang dengan ancaman hukuman 5 tahun 6 bulan penjara.
Pemain Anyar Persib Gervane Kastaneer Belum Bisa Berlaga Lawan PSSB
Persib Bandung kini sudah tiba di Papua untuk menjalani pekan ke-18 Liga 1 Indonesia 2024/2025. Sesuai jadwal, Maung Bandung akan dijamu PSBS Biak di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Sabtu (11/1/2025) pukul 15.30 waktu setempat.
Menjelang pertandingan, Persib rupanya ikut memboyong penyerang barunya yaitu Gervane Kastaneer. Pemain berkebangsaan Curacao itu datang ke Papua setelah diperkenalkan Maung Bandung sebagai rekrutan baru di putaran kedua.
Namun sayangnya, Gervane Kastaneer belum bisa menjalani debut di pertandingan melawan PSBS Biak. Penyerang bertinggi 1,89 meter tersebut masih terganjal kartu izin tinggal sementara (KITAS) sebagai syarat untuk bisa bermain di Indonesia.
"Saya rasa dia tidak akan bisa bermain besok, kami masih menunggu KITAS untuknya, jadi saya rasa dia belum siap untuk bermain," kata pelatih Persib Bojan Hodak saat ditanya mengenai peluang Gervane Kastaneer debut lawan PSBS Biak hari ini.
Meski tak bisa menjalani debutnya lawan PSBS Biak, Bojan Hodak sengaja memboyongnya ke Papua supaya langsung beradaptasi dengan anak asuhnya. Sehingga, ketika proses administrasinya sudah rampung, Gervane Kastaneer tak begitu kesulitan lagi untuk beradaptasi dengan skuad Pangeran Biru.
"Kami membawanya untuk bertemu dengan pemain lain agar lebih cepat menyatu dengan tim, dan membantunya lebih memahami sedikit tentang budaya di Indonesia," ucap Bojan.
Gervane Kastaneer diperkenalkan sebagai pemain baru Persib Bandung sebagai pada Rabu (8/1). Pemain kelahiran Rotterdam, Belanda yang memiliki nilai pasar sekitar Rp 3,48 miliar itu diboyong dengan durasi kontrak selama 1,5 tahun.
Gervane Kastaneer direkrut berdasarkan rekomendasi langsung dari pelatih Persib Bojan Hodak. Pemain yang pernah merumput di sejumlah klub Eropa itu diproyeksikan untuk memperkuat lini serang Maung Bandung di putaran kedua.
2 Tewas dan 1 Luka Dalam Insiden Land Cruiser Vs Motor di Sukabumi
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Kamis (9/1) malam. Akibatnya dua orang meninggal dunia dan satu orang luka berat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kecelakaan tersebut melibatkan sebuah mobil Toyota Land Cruiser Prado berstiker Kesekretariatan Wakil Presiden dengan nomor polisi B 1668 UR menabrak motor Yamaha Mio dengan nomor polisi F 5118 VP yang dikendarai tiga orang. Dari video yang beredar, korban dan motor yang dikendarainya sempat terjepit bumper mobil.
Di lokasi kejadian pecahan kaca mobil dan motor yang terlibat kecelakaan masih berserakan. Selain itu, korban sudah dievakuasi ke RSUD Syamsudin SH.
Warga setempat Jaya (58) mengaku tak tahu persis kronologi kecelakaan itu terjadi. Saat ia tiba di lokasi, para korban sudah dalam kondisi tergeletak di jalan.
"Pas saya ke sini sudah pada geletak, sudah banyak orang. Yang meninggal di tempat dua orang yang, satu orang masih hidup cuma kakinya patah. Mereka itu pakai motor berboncengan tiga orang," kata Yadi kepada detikJabar di lokasi hari ini.
Yadi mengatakan, motor yang dikendarai korban sempat tersangkut di bagian depan mobil. Adapun para korban berinisial HD (18), IB (15) dan MRM (15).
"Kondisi motornya nyangkut di (depan) mobil, satu (korban) nyangkut di mobil di depan mobil, kolong mobil," ungkapnya.
Usai melihat peristiwa tersebut, Jaya langsung bergegas menutup tubuh korban yang berada di tengah jalan menggunakan alat seadanya. Kondisi korban, kata dia, berlumuran darah hingga dua orang dinyatakan meninggal dunia di tempat.
"Berlumuran darah, kalau yang satu nggak kelihatan darahnya (dia) yang kejepit motor. Satu pagi masih sadar," ucap Jaya.
Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Sukabumi Kota Ipda Andhika Pratistha membenarkan terkait peristiwa tersebut. Pihaknya saat ini masih mendalami dugaan pengendara motor melawan arah.
"Kronologis sementara masih kita dalami karena pemeriksaan saksi-saksi di sekitar TKP masih dilaksanakan dikarenakan pengemudi dari kendaraan motornya itu dia dari arah Terminal Jalur ke Cibolang. Sedangkan mobilnya itu dari arah Cibolang menuju Terminal Jalur," kata Andhika.
"(Melawan arah?) Ya itu masih kita dalami, kita juga masih melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi, kebetulan beberapa juga masih kita laksanakan pemeriksaan," sambungnya.
Terkait stiker Kesekretariatan Wakil Presiden, pihaknya belum memberikan keterangan lebih lanjut. "Belum, belum kita dapat keterangan seperti itu. Di dalam hanya satu orang tidak ada penumpang," ungkapnya.
Andhika menyebut, sopir pengendara Land Cruiser Prado berinisial FW sudah diamankan di Unit Gakkum Sat Lantas Polres Sukabumi Kota untuk dilakukan pemeriksaan.
"Sopir sudah kita amankan, masih kita laksanakan pemeriksaan lebih lanjut. Penyebab kecelakaan masih belum diketahui, korban dua orang meninggal di tempat, satu luka," tutupnya.
(wip/sud)