Pasang-Surut Kemunculan Aliran Sesat di Jawa Barat

Pasang-Surut Kemunculan Aliran Sesat di Jawa Barat

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 10 Jan 2025 19:00 WIB
Ilustrasi aliran sesat.
Ilustrasi aliran sesat. (Foto: Naya Aulia Fadhila/detikJabar)
Bandung -

Jawa Barat, provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia, memiliki keindahan alam yang memukau dan keragaman budaya yang kaya. Namun, di balik itu semua, terdapat fenomena yang terus menjadi perhatian serius, yakni suburnya perkembangan aliran sesat.

Menurut data yang dicatat Majelis Ulama Indonesia (MUI), jumlah aliran sesat mencapai 22, seperti Ahmadiyah, Al Qiyadah Al Islamiyah, Agama Salamullah/lia Eden, Aliran Surga Eden, Islam Jamaah, Milah Ibrahim, Hidup Dibalik Hidup (HDH), Kutub Robani, Al Qur'an Suci, Amanat Keagungan Ilahi (AKI).

Selanjutnya ada Islam Hanif, Tarekat Qodariyah Naqsabandiyah, Ajaran Khawarik Tasawuf, Ajaran Pajajaran Siliwangi Panjalu, Thoriqoh Attijaniyah, Pengajian Cecep Solihin, Aliran Sapta Darma, Agama Sunda Wiwitan, Gerakan Fajar Nusantara, Abdul Mujib, Islam Bajat dan Baity Jannaty.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari jumlah itu, 10 di antaranya telah dinyatakan sesat melalui fatwa MUI dan lainnya. Meski dalam catatan hanya berjumlah 22, namun kenyataannya aliran sesat di Jawa Barat mencapai ratusan jumlahnya.

"144 (totalnya), cuma itu ada yang baru ditemukan kemudian menghilang," kata Sekretaris MUI Jabar Rafani Achyar, Jumat (10/1/2025).

ADVERTISEMENT

Rafani menjelaskan, Jawa Barat seolah menjadi ladang subur bagi kemunculan aliran-aliran menyimpang. Menurut dia, fenomena munculnya aliran sesat tak hanya bersifat temporer, tetapi juga memiliki pola unik.

"Di Jawa Barat ini kan seperti tanah subur ya, untuk terjadinya aliran sesat atau menyimpang. Jadi kadang-kadang sekarang muncul kemudian diatasi hilang, tapi tidak lama lagi nanti muncul di tempat lain," ungkapnya.

"Kadang seperti metamorfosis, muncul hari ini dengan bentuknya begini, nanti muncul lagi tempat lain namanya berbeda tapi pahamnya masih mirip-mirip, karakteristiknya seperti itu aliran sesat di Jawa Barat," tegasnya.

Dalam asumsinya, Rafani menyebut ada skenario tertentu di balik kemunculan aliran-aliran tersebut. Dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, dia menduga Jawa Barat menjadi medan perebutan ideologi oleh kelompok tertentu.

"Kami juga bertanya-tanya, seperti ada tangan tak terlihat yang mendesain secara halus memunculkan aliran-aliran ini. Mungkin karena jumlah penduduknya besar, umat Islam mayoritas, dan semua agama serta aliran ada. Jadi, daerah ini dianggap strategis," jelasnya.

Motivasi di Balik Aliran Sesat

Rafani menerangkan aliran-aliran sesat di Jawa Barat muncul dengan berbagai motif. Salah satu yang dominan adalah karena faktor ekonomi. "Mereka menjanjikan surga, rezeki, atau keselamatan kepada pengikutnya demi mendapatkan keuntungan," ucap Rafani.

Motif lain yang tak kalah mencolok adalah politik. Rafani mencontohkan kasus Panji Gumilang dari Al-Zaytun. "Panji itu politiknya kental, apalagi trek record-nya pernah terlibat DI/TII dan NII KW9. Dia menggerakkan pengikut untuk mencari dana," ungkapnya.

Rafani juga mengatakan, pemimpin aliran-aliran sesat kerap dianggap paham agama, namun kenyataannya banyak yang menyimpang. Menurutnya, mereka hanya memahami agama sepintas, tetapi menafsirkan secara keliru karena tidak menggunakan kaidah yang benar.

Kesalahan dalam menafsirkan ajaran agama menjadi salah satu penyebab utama penyimpangan. Hal ini membuat pengikut mereka terjebak dalam pemahaman yang melenceng.

"Jadi kesimpulannya melenceng. Kan memahami agama harus dengan kaidahnya, nah sekarang kebanyakan orang memahami agama tidak dengan kaidah," tuturnya.

Menurut Rafani, aliran sesat di Jawa Barat saat ini perlahan mulai berkurang. Namun hal itu tidak berarti MUI berdiam diri. Rafani menegaskan pihaknya sedang mengawasi beberapa kelompok yang diduga menganut ajaran tertentu yang menyimpang dari ajaran Islam.

"Dalam satu dua bulan ini memang tidak ada. (Yang diawasi) ada banyak, seperti yang pengajian Saeful Karim yang dosen UPI itu," tandasnya.

detikJabar pun akan mengulas sejumlah aliran sesat yang pernah ada di Jawa Barat. Tunggu dalam artikel-artikel selanjutnya!

(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads