Perjuangan Linda Pulangkan Anak-Menantu dari Kamboja

Perjuangan Linda Pulangkan Anak-Menantu dari Kamboja

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 08 Jan 2025 11:00 WIB
Purnama dan Rani, pasutri yang terjebak di Kamboja. Purnama dikabarkan meningal dunia di Kamboja.
Purnama dan Rani, pasutri yang terjebak di Kamboja. Purnama dikabarkan meningal dunia di Kamboja. Foto: Istimewa
Sukabumi -

Kasus yang dihadapi oleh Lindawati (40), warga Kampung Cikaramat, Desa Mekarsari, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, cukup pelik. Putra sulungnya, Purnama Alam (24), meninggal dunia, sementara menantunya, Rani Listianita (26), terjebak di Kamboja.

Upaya pemulangan sudah dibantu sejumlah pihak, salah satunya oleh Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), yang telah melayangkan surat ke Kementerian Luar Negeri, KBRI di Kamboja, hingga BP2MI. Namun hingga saat ini belum ada tindakan konkret terkait kapan jenazah Purnama dan istrinya, Rani, yang diduga disekap, akan dipulangkan ke tanah air.

"Hambatannya kalau misalkan itu keuangan, kendalanya keuangan dari perusahaan itu susah dicari info perusahaannya, yang bekas almarhum kerja. Dikira saya ada kebijakan dari pemerintah (bantuan) sebagai warga Indonesia," tutur Lindawati kepada detikJabar, Rabu (8/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Purnama dan istrinya diduga dipekerjakan oleh beberapa perusahaan dengan pekerjaan yang menguras energi, hingga akhirnya membuat Purnama drop dan meninggal dunia. Sempat ada permintaan tebusan selepas Purnama meminta dipulangkan ke tanah air. Permintaan uang itu disanggupi oleh pihak keluarga, namun setelah uang dikirim, Purnama justru dikabarkan meninggal dunia.

"Ya kalau misalkan bisa dipulangkan sama istrinya. Istrinya juga ngeluh pengen pulang, sedangkan istrinya ditahan untuk bayar denda suaminya, sedangkan saya sudah ngasih uang buat tebusan sebesar Rp 40 juta itu buat ongkos pulang ke sini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Sudah kirim uang Rp 40 juta, kalau kata almarhum buat tebusan, tapi kirimnya ke rekening istrinya. Itu waktu almarhum masih hidup tanggal 14 Agustus sebelum dikabarkan meninggal. Jadi tanggal 14 itu dia minta pulang, minta uang, katanya enggak bisa dari perusahaan soalnya lagi sakit. Uang dikirim beberapa hari kemudian, 17 Agustus putra saya meninggal, dan kabar baru kami terima di bulan September tanggal 19, hampir sebulan kemudian," tutur Lindawati menambahkan.

Purnama baru menikah selama satu tahun. Pihak keluarga sendiri tidak mengetahui pasti bagaimana Purnama dan istrinya bisa tiba-tiba berangkat dan berada di Kamboja. Pasalnya, almarhum tidak menceritakan kepergiannya itu kepada keluarga.

Purnama baru mengabari setelah merasa ada yang tidak beres begitu akan diberangkatkan. Saat itu, ia berada di Batam. "Tahu-tahu anak saya ada di Batam, katanya mau kerja di Thailand. Saya marah, kenapa enggak bilang dulu ke orang tua. Dia bilang takut kalau cerita nanti enggak diizinin," tutur Lindawati, seraya menambahkan bahwa anaknya merasa seperti dijebak, karena dari Thailand tiba-tiba diberangkatkan ke Kamboja.

"Sampai saat ini istrinya belum bisa pulang. Kemarin juga terakhir komunikasi dia mengeluh pengen pulang bagaimana caranya, tanggal 25 Desember itu. Awalnya enggak mau pulang karena suruh bayar dendaan, yang bekas almarhum di sana. Saya juga tidak mengerti kok masih ada bayar dendaan, padahal kan dari sini sudah dikirim buat ongkos pulang ke sini," pungkas Lindawati.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads