Ambulans Itu Jadi Saksi Perjuangan Yosi Lahirkan Sang Buah Hati

Round-up

Ambulans Itu Jadi Saksi Perjuangan Yosi Lahirkan Sang Buah Hati

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 07 Jan 2025 10:00 WIB
Warga Sukabumi Melahirkan di Ambulans
Warga Sukabumi Melahirkan di Ambulans. Foto: Istimewa
Sukabumi -

Rabu (1/1/2025) lalu, gegap gempita sedang dirasakan sebagian besar warga dalam merayakan Tahun Baru 2025. Tapi kondisi itu, sepertinya amat berbeda dengan yang dirasakan Yosi, warga Kampung Tegalpanjang, Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

Bagaimana tidak, di saat yang lain larut dalam perayaan pergantian tahun, dia justru harus berjuang antara hidup dan mati melahirkan sang buah hati. Ditambah, kondisi jalan yang rusak parah, membuat proses persalinannya kemudian berlangsung dengan penuh tantangan.

Semuanya bermula ketika Yosi merasakan kontraksi hebat di hari pertama 2025. Seorang sopir ambulans di Desa Sidamulya bernama Asep (46), kemudian menjemputnya untuk bisa diantar ke pusat kesehatan terdekat yaitu di Puskesmas Taman Jaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar pukul 07.00 WIB, di hari pertama tahun 2025, saya ditugaskan menjemput warga yang akan melahirkan. Seperti biasa, saya membawa paraji untuk mendampingi," kata Asep kepada detikJabar, Senin (6/1/2025).

Setelah tiba di rumah tujuan, Asep kemudian mengantarkan Yosi untuk menuju Puskesmas Taman Jaya. Perjalanan tadinya berlangsung lancar tanpa ada kendala. Sampai tiba-tiba, ketika ambulans yang dikemudikannya melewati jalan rusak sepanjang 15 kilometer, peristiwa menegangkan itu pun akhirnya terjadi.

ADVERTISEMENT

Di dalam mobil ambulans saat itu, Asep hanya bersama Mak Paraji. Sedangkan bidan setempat, harus menunggu di pertigaan Mareleng karena kondisi jalan yang rusak parah tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan.

Ternyata, sebelum tiba di pertigaan, Yosi tiba-tiba merasakan kontraksi yang tak tertahankan. Dalam situasi darurat, Asep menghentikan ambulans di tepi jalan dan segera menghubungi bidan. Bidan akhirnya datang menggunakan sepeda motor dan segera membantu proses persalinan.

"Jalannya rusak parah, sehingga kendaraan tidak bisa melaju cepat. Saya panik, tapi Mak Paraji sigap membantu. Bidan tiba tepat waktu, dan akhirnya bayi perempuan itu lahir dengan selamat," tutur Asep lega.

Setelah persalinan darurat selesai, Yosi tetap dibawa ke Puskesmas Taman Jaya untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Beruntungnya, kondisi ibu dan buah hatinya dipastikan sehat meski harus melewatkan persalinan yang menegangkan.

Sementara itu, menurut pengakuan Kepala Desa Sidamulya, Henda, jalan rusak di wilayahnya memang sudah banyak dikeluhkan warga. Masalahnya kata Henda, karena berada di bawah naungan BBWS, pemerintah desa dan Kabupaten Sukabumi tidak dapat melakukan perbaikan secara langsung.

"Jalan sepanjang 15 kilometer dari irigasi Tegalpanjang hingga Caringin Nunggal kondisinya rusak parah. Kami sudah beberapa kali mengajukan perbaikan, tetapi jalan itu berada di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Provinsi Jawa Barat," jelas Henda.

"Kami berharap perbaikan segera dilakukan. Jalan rusak ini menyulitkan warga, terutama dalam mendapatkan akses kesehatan, pendidikan, dan ekonomi," pungkasnya.

(ral/sud)


Hide Ads