Pemerintah Kota Sukabumi mulai menyalurkan makan bergizi gratis (MBG) bagi 1.686 siswa. Pada kesempatan pertama, makan bergizi gratis ini dibagikan kepada siswa empat sekolah dasar negeri (SDN) dan satu sekolah menengah pertama (SMP).
Pantauan detikJabar di SDN Loasari, Kecamatan Cibeureum, para siswa sudah menerima kotak makanan yang dibagikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur pemasok program prioritas Makan Bergizi Gratis (MBG). Menu makanan yang disantap para siswa di antaranya nasi, ayam suwir, sayur capcay dan jeruk.
Dalam pelaksanaan makan bergizi gratis pertama di Kota Sukabumi, wilayah Kecamatan Cibeureum menjadi sasaran utama lantaran tingginya angka stunting di kecamatan tersebut. Namun sayangnya, seluruh peserta tak mendapatkan susu ataupun pengganti kebutuhan kalsium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kelihatannya dari jumlah stanting ya, memang diprioritaskan. Mudah-mudahan ada perubahan dari cara makan ini, tapi mungkin nanti ada ibu hamil (juga) jadi satu dapur nanti ada 3.000 orang yang dapat MBG setiap hari dari Senin sampai Junat untuk siswa, mungkin untuk ibu hamil nanti ada ketentuannya," kata Kusmana di SDN Loasari, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (6/1/2025).
Lebih lanjut, terkait tak ada susu di makan bergizi gratis, Kusmana menerangkan jika susu hanya dibagikan tiga kali dalam seminggu. Mengingat anggaran dalam satu paket MBG hanya Rp10 ribu.
"Nggak dapat susu, jadi itu tidak tiap hari disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan, kan diketahui ya Rp10 ribu seorang. Untuk tempat makan juga nanti kita akan ambil kembali oleh tim yang ditunjuk dan nanti siswa hanya membawa air minum saja," ujarnya.
Kusmana juga menyoroti masih ada siswa yang tidak mendapatkan sayur. Meski demikian, ia menyebut menu makanan akan berubah-ubah setiap hari dari Senin-Jumat.
Baca juga: Teror Pria Putus Cinta di Sukabumi |
"Iya ada satu siswa yang tidak mendapatkan sayur, mungkin kelupaan. Itu jadi evaluasi buat tim penyedia. Mudah-mudahan dengan cara seperti ini kita bisa membuat kebiasaan makan agar nanti seimbang gizinya, tujuannya kan Presiden agar gizinya seimbang dan bisa tumbuh sehat, cerdas untuk generasi mendatang," kata dia.
Maria Ulfah, salah satu guru di SDN Loasari menambahkan, menu makan bergizi gratis sudah mencakupi kebutuhan gizi seperti karbohidrat, protein dan lemak. Menurutnya, para siswa di sekolah tersebut jarang mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
"Di sini anak-anak kurang mengkonsumsi sayuran dengan buah jadi kalau ada program seperti ini Alhamdulillah sangat baik sekali untuk pertumbuhan anak-anak terutama di lingkungan Cibeureum," kata Maria.
"Anak-anak antusias sekali mereka senang dengan adanya makan gratis dan bergizi ini, bisa memberi semangat dan bisa berkembang pertumbuhannya dengan baik juga daya pikirnya. Yang saya perhatikan mereka kurang sayur dengan buah," ujarnya.
Sekolah Lain Menunggu Kesiapan
Kepala Dinas Pendidikan Punjul Saepul Hayat mengatakan, sekolah di kecamatan lainnya masih menunggu kesiapan untuk penyaluran MBG. Kesiapan itu ditentukan oleh Badan Nasional Gizi mulai dari kesiapan dapur umum, SDM hingga pendistribusian.
"Secara keseluruhan kan 1 SPPG itu standarnya untuk 3.000-an siswa. Nanti mungkin tingkat SMA belum kemudian Paud, jadi secara bertahap akan sesuai dengan kapasitasnya akan ditingkatkan jadi 3.000," kata Punjul.
"Kalau nanti BGN melihat ada kesiapan di tempat lain tentu akan segera dioperasikan dan perlu diketahui ini sepenuhnya dikendalikan oleh Badan Gizi Nasional, jadi kita sifatnya hanya memantau, penyedia data terkait sasaran dan tentu memfasilitasi berbagai kelancaran dari program ini," sambungnya.
(dir/dir)