Vandalisme atau aksi merusak properti milik orang lain tanpa izin kerap terjadi di Kota Bandung. Tak hanya properti milik pribadi, sarana dan prasarana umum milik pemerintah seperti halte bus di Kota Bandung kerap menjadi sasaran vandalisme oleh tangan-tangan jahil.
Terbaru, Tugu Jalan Pahlawan yang belum lama ini dibangun juga turut jadi sasaran vandalisme. Bukan mural atau grafiti, tugu berbentuk L dan memiliki tulisan 'PAHLAWAN' dikotori tulisan vlox berwarna hitam tidak jelas.
Pantauan detikJabar, Senin (6/1/2025) tugu itu tidak dicat, warnanya natural industrial, sehingga saat dikotori, tulisan vandalismenya nampak jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini disayangkan oleh sejumlah warga, warga mengaku miris masih ada oknum yang merusak fasilitas umum. Salah satunya dikatakan Yulistiani (26).
"Jelek sekali itu tulisanya, mending di gambar gitu, dilukis apa gitu, ini mah dicoret-coret gak jelas, lebih bagus dari gambar anak TK itu tulisannya," kata Yulis dengan nada geram ditemui tidak jauh dari tugu itu.
Yulis mengaku tidak paham dengan pemikiran orang-orang yang merusak fasilitas umum. Menurutnya, seharusnya setelah tugu dibangun, turut menjaga, bukan merusak dengan cara vandalisme.
![]() |
"Ya ga paham aja, kenapa ya? Padahal kan ini buat keindahan kota, yang merasakan kita juga, dibangun dari pajak yang uangnya dari kita juga, semoga taubat orang-orang yang suka merusak seperti itu," ujarnya.
Tak hanya Yulis, hal tersebut juga dikeluhkan oleh Deden (46). Deden menilai, seharusnya sebagai warga yang baik turut menjaga fasilitas umum yang dibangun pemerintah dan tidak merusaknya.
Baca juga: Teror Pria Putus Cinta di Sukabumi |
"Dijaga dong harusnya, bukan dirusak seperti itu. Lihat saja setelah dicoret-coret gini jadi bagus gitu? Enggak, malah jadi jelek," ujar Deden.
Deden menyebut, jika di kawasan tersebut ada CCTV, dia meminta kepada Pemkot Bandung agar memampang wajah pelaku vandalisme itu dengan memasang spanduk.
"Yang gini mah biar kapok harus dikasih hukuman sosial, meresahkan banget, apalagi kalau sudah kotori rolling door milik warung-warung yang ada di pinggir jalan," tuturnya.
(wip/dir)