Cuan Manis Pedagang Jagung di Tasikmalaya Jelang Malam Tahun Baru

Faizal Amiruddin - detikJabar
Selasa, 31 Des 2024 16:30 WIB
Pedagang jagung manis di Tasikmalaya tengah menata barang dagangannya. Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar
Tasikmalaya -

Selalu ada celah cuan bagi mereka yang memiliki kreativitas dan pandai melihat peluang. Setidaknya hal itu tergambar dari cara Dede Ilung, seorang penjual sayuran yang menangkap peluang besar di momentum pergantian tahun.

Dia yang sehari-hari berjualan sayuran di pasar Cikurubuk Tasikmalaya, sejak kemarin turun ke jalan untuk menjajakan jagung manis.

Ya, jagung manis menjadi salah satu komoditas yang dicari masyarakat untuk memeriahkan malam pergantian tahun. Tak sedikit warga yang menggelar acara bakar-bakaran atau barbeku di rumahnya masing-masing untuk menanti detik-detik pergantian tahun. Nah jagung manis tentu saja menjadi bahan makanan yang praktis dan cocok untuk dipanggang, selain daging, sosis dan lainnya.

Tak heran jika kebiasaan ini membuat pedagang jagung manis tiba-tiba menjamur di jalanan Kota Tasikmalaya.

"Alhamdulillah kemarin habis 1 ton, mudah-mudahan hari ini bisa berlipat menjadi 2 ton," harap Dede Ilung, pedagang jagung manis di depan Alun-alun Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Selasa (31/12/2024).

Dia menyebut di hari pertama turun ke jalan dia ketiban rezeki nomplok, karena 1 ton jagung manis berhasil dia jual.

"Kalau kemarin buka harga Rp 10 ribu per kilogram," kata Dede. Itu artinya kemarin dia berhasil meraup omzet sekitar Rp 10 juta.

"Nah kalau sekarang saya buka harga Rp 12 ribu per kilogram, kan sekarang hari puncaknya. Mudah-mudahan bisa tembus 2 ton," kata Dede.

Sejak pagi buta Dede sudah mulai menggelar barang dagangannya. Ribuan jagung dia siapkan untuk memenuhi permintaan pasar.

"Ini jagung manis berkualitas, ini manisnya terasa sekali. Dipasok dari Pabuaran, daerah Cirebon," kata Dede.

Setiap 1 kilogram, terdiri dari 3 sampai 4 butir jagung, sehingga kebanyakan konsumen minimal membeli 2 kilogram.

"Banyak sih yang jualan jagung turun ke jalan, tapi nggak apa-apa, masing-masing sudah punya jatah rezekinya," kata Dede.

Euis Mardiani (60), salah seorang warga mengaku jadi terinspirasi untuk merayakan malam tahun baru dengan anak cucunya setelah melihat pedagang jagung. Dia pun akhirnya memborong dan merencanakan bakar-bakaran nanti malam di rumahnya.

"Pas lihat yang jualan jagung jadi kepikiran, ya sudah beli saja. Sekalian nanti beli sosis sama bumbunya, nanti malam akan panggil anak cucu ke rumah," kata Euis.

Menggelar barbeku di rumah menurut dia lebih berkualitas ketimbang jalan-jalan di malam tahun baru.

"Dari pada jalan-jalan, malah macet-macetan, mendingan bakar-bakaran di rumah saja, sambil silaturahmi," kata Euis.




(sud/sud)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork