Dilansir detikHealth, dr. Aru Ariadno, seorang spesialis penyakit dalam, mengatakan timun mengandung sejumlah senyawa bermanfaat seperti antioksidan flavonoid dan tanin. Kedua komponen ini membantu melawan radikal bebas, melindungi sel dari kerusakan, dan berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis.
Selain itu timun juga mengandung kadar serat yang tinggi sehingga membantu mengurangi low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat di dalam darah.
"Timun bisa dikonsumsi kapan saja dan tanpa batasan. Biasanya karena mengandung serat tinggi akan menimbulkan efek kenyang yang lama," katanya saat dihubungi detikcom, Kamis (26/12/2024).
Kendati begitu, dr Aru memberikan catatan untuk tetap menyeimbangi mengonsumsi makanan sehat lainnya. Hal ini dikarenakan tubuh juga membutuhkan sumber makanan lain, seperti protein karbohidrat, serat, dan elemen-elemen elektrolit yang menunjang tubuh sehat.
"Jadi tidak bisa cuma makan timun saja," sambungnya.
Selain berfungsi dalam mengontrol kolesterol, timun juga diketahui membantu menurunkan kadar trigliserida dan gula darah. Namun, manfaat ini baru bisa maksimal jika diimbangi dengan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga dan menghindari makanan berlemak tinggi.
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini. (iqk/iqk)