.webp)
Bus tersebut mengangkut wisatawan dari Indramayu yang sedang berlibur ke kawasan Lembang, Bandung Barat, bertepatan dengan hari Natal, Rabu (25/12/2024).
"Hari ini kami melaksanakan ramp check titik Floating Market Lembang. Sudah dilakukan pemeriksaan teknis untuk beberapa bus. Ternyata masih ada beberapa bus menggunakan klakson telolet dan kita sudah lakukan tindakan," kata Kepala Dishub KBB, Fauzan Azima saat ditemui.
Penindakan tegas terhadap bus yang memasang klakson telolet itu yakni dengan memutus jaringan kabel.
"Tindakannya kita melakukan pemutusan jaringan telolet kemudian dicabut. Jadi penggunaan klakson telolet ini, berdampak pada pengurangan daya optimal pengereman pada bus berukuran besar. Selain itu, sopir juga tetap ditilang polisi," kata Fauzan.
Dampak penggunaan klakson telolet juga, kata Fauzan, juga bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Sebab suaranya yang nyaring bisa mengangetkan pengemudi kendaraan lainnya.
"Kalau dibunyikan tiba-tiba bisa bikin kaget, pengendara lain bisa mengalami kecelakaan karena kaget itu. Kemudian bisa mengundang kerumunan anak-anak yang berburu klakson telolet sebagai konsumsi media sosial," kata Fauzan.
Pihaknya juga turut mengecek kelaikan fungsi lain pada bus pariwisata tersebut. Hasilnya bus dinilai laik jalan pun dengan kondisi sopir yang dianggap sehat melakukan perjalanan.
"Hasilnya dari beberapa bus yang kita cek tadi aman, semua lain jalan. Kemudian kita cek ada bus perjalanan jauh, ternyata mereka menyiapkan 2 sopir dan memang seperti itu seharusnya," kata Fauzan. (yum/yum)
