Jabar Hari Ini: Viral Wanita Cirebon Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Jabar Hari Ini: Viral Wanita Cirebon Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 24 Des 2024 22:00 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Foto: Ilustrasi: Fuad Hashim
Bandung -

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (24/12/2024). Mulai dari kasus wanita Cirebon yang diduga telah dianiaya oknum polisi, hingga berpulangnya dokter tim Persib Rafi Ghani. Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:

1. Viral Wanita Cirebon Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Seorang wanita asal Cirebon berinisial L diduga menjadi korban penganiayaan oknum anggota polisi. Kasus ini sedang diselidiki Polda Jabar.

Dugaan penganiayaan tersebut viral di media sosial. Ia bercerita di akun medsosnya usai diduga menjadi korban penganiayaan. Dalam unggahannya di medsos, korban mengunggah bukti foto luka di tubuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada detikJabar, L mengungkapkan bahwa dugaan kekerasan yang dialaminya berlangsung sejak Agustus hingga Oktober 2024.

"Gak berhenti dia mukulin, hanya karena hal sepele seperti uang kurang atau dia ketahuan selingkuh chat sama cewek lain," ujar L, Selasa (24/12/2024).

ADVERTISEMENT

L mengaku terpaksa membuka tindakan yang dialaminya lantaran kesulitan melaporkan dugaan kekerasan tersebut. Sebab, kata dia, ada tekanan dari keluarga terduga pelaku.

"Makanya di bulan November-Desember ini saya baru berani speak up karena sudah jauh dari kediaman pelaku," katanya.

Menurut pengakuannya, oknum polisi tersebut bahkan pernah memukulnya di tempat umum, seperti di pinggir jalan di daerah Bandung dan di sebuah gudang saat oknum polisi itu bertugas di Polresta Cirebon. Kini, oknum polisi tersebut diketahui bertugas di Polda Jawa Barat.

"Pas dia masih (tugas) di Cirebon juga dia mukulin saya," ujarnya.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast angkat bicara soal dugaan penganiayaan ini. Menurut Jules, bahwa kasus ini tengah dalam penyelidikan Propam.

"Kalau memang terbukti bersalah, maka akan langsung diproses lebih lanjut. Nanti akan diinformasikan kalau ada perkembangan," tegasnya.

2. 29 Terpidana Kasus Narkoba Divonis Mati Sepanjang 2024 di Jabar

Kejati Jawa Barat memaparkan capaian hasil penindakan yang telah dilakukan sepanjang 2024. Salah satunya, penanganan tindak pidana narkoba yang tercatat total mencapai 2.849 perkara di seluruh Jabar.

Kajati Jabar Katarina Endang Sarwestri mengatakan, sepanjang 2024, sebanyak 331 perkara telah ditangani Kejati Jabar dan 2.518 perkara lainnya ditangani Kejari se-Jawa Barat. Dari ribuan perkara itu, jaksa menjatuhkan tuntutan hukuman pidana seumur hidup untuk 11 terpidana dan pidana mati untuk 55 terpidana.

"Dan kasus narkotika yang telah inkrah itu mencapai 45 terpidana. Dengan rincainnya 29 terpidana divonis pidana mati dan 5 terpidana vonis hukuman seumur hidup, lalu 4 terpidana mengajukan banding dan 12 terpidana mengajukan kasasi," katanya di Kejati Jabar, Selasa (24/12/2024).

Endang mengatakan, tuntutan hukuman maksimal itu diberikan karena sejumlah alasan. Mayoritas kata dia, karena si terpidana ini memiliki peran besar dalam peredaran narkoba seperti menjadi bandar hingga menjadi pengendali jaringan.

"Sehingga hal-hal yang memberatkan ini menjadi pertimbangan, termasuk pidana mati. Termasuk juga dampaknya yang luas kepada masyarakat dan jaringannya, bagaimana kita memutus jaringan itu," tegas Endang.

Aspidum Kejati Jabar Halila Rama Purnama menambahkan, selain peran si terpidana kasus narkoba, barang bukti yang didapatkan juga menjadi pertimbangan. Sehingga kata dia, faktor itu menjadi pertimbangan jaksa menjatuhkan tuntutan yang maksimal hingga sesuai dengan putusan pengadilan.

"Pertimbangan kita tuntutan mati itu karena yang bersangkutan perannya dalam peredaran narkotika termasuk dengan barang buktinya. Itu yang menjadi pertimbangan pada penuntutan," pungkasnya.

3. Surat Teguran dari Pemkot Bandung untuk Pengelola Pasar Caringin

Masalah sampah di Pasar Caringin, Kota Bandung belum tuntas. Pengelola pasar diminta segera menuntaskan sampah yang menumpuk agar tidak menimbulkan masalah yang lebih luas.

Pj Wali Kota Bandung A Koswara mengatakan, diperlukan langkah tegas untuk menyelesaikan masalah sampah di Pasar Caringin. Koswara menyebut, telah menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan pengawasan ketat, termasuk inspeksi langsung ke lapangan.

"Kita harus memberikan surat teguran dan peringatan. Lakukan pemeriksaan terkait pengelolaan lingkungan, karena kalau diabaikan, masalah ini akan berdampak lebih luas," kata Koswara, Selasa (24/12/2024).

"Jangan sampai ada pembiaran, karena ini akan berdampak lebih luas. Penekanan utama adalah pada Perda K3 dan UU Lingkungan Hidup," tegasnya.

Masalah sampah di Pasar Caringin bermula usai munculnya 'gurun' sampah di area depan pasar. Hal itu disebabkan karena berkurangnya ritase angkutan sampah dari Pasar Caringin ke TPA Sarimukti.

Meski ritase angkutan sampah telah ditambah dari 3 menjadi 5 per hari, namun upaya itu dianggap belum cukup untuk menuntaskan masalah sampah tersebut. Karenanya, Pemkot Bandung meminta komitmen dari pengelola pasar untuk menyelesaikan masalah sampah sesegera mungkin.

"Jika tidak ada upaya memenuhi kewajiban, kami akan memberikan Surat Peringatan (SP) bertahap, mulai dari SP1, SP2, hingga SP3. Apabila masih diabaikan, kasus ini akan diproses dengan tindak pidana ringan (tipiring)," ucap Kasatpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi.

4. Ratusan Kendaraan Mati Mendadak Imbas Cairan Kimia Tumpah di Bandung Barat

Suasana Jalan Raya Purwakarta-Padalarang di Kabupaten Bandung Barat (KBB), tiba-tiba dilanda kepanikan pada Selasa (24/12/2024) pagi. Ratusan kendaraan mati mendadak imbas rembesan cairan kimia dari truk milik salah satu perusahaan dengan nomor polisi D 9475 AF.

Cairan kimia yang rembes dari tangki truk itu membuat permukaan jalan menjadi berwarna putih. Tak hanya membuat kendaraan mati mendadak, cairan itu juga terasa panas dan gatal jika terkena ke tubuh seseorang.

"Saya mau kerja ke Cimahi, memang pas berangkat itu jalannya basah. Airnya nyiprat ke wajah, ternyata bikin panas dan gatal," kata Asep (20), pemuda asal Cikubang, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, KBB saat ditemui di lokasi kejadian.

"Jadi sensor kelistrikan itu kena cairan kimia langsung mati, karena kata bengkel itu sensornya jadi karatan. Kemudian roller roda juga karatan karena kena cairan itu," kata Asep menambahkan.

Hal serupa juga dirasakan Rizki Muhammad Sidik (23), warga Tagog Apu, Padalarang, Bandung Barat. Petugas keamanan Pemkot Cimahi itu gagal bekerja karena terdampak cipratan cairan kimia.

"Sama dengan yang lainnya, soalnya kan pakai helm enggak ditutup kacanya. Pas kena muka itu malah jadi gatal-gatal terus panas matanya. Setelah dibasuh mukanya beberapa kali baru hilang," kata Rizki.

Apesnya lagi, motor matik miliknya berujung mogok. Sama seperti korban lainnya, cairan kimia itu membuat sensor kelistrikan motor menjadi berkarat.

"Mogok aja, tiba-tiba mati. Kebetulan ada bengkel, saya dorong sedikit ternyata pas dibongkar bengkel, sensornya jadi karatan. Cat body juga jadi putih-putih semua, ada yang mengelupas," kata Rizki.

Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan mengatakan, cairan kimia itu diangkut satu unit truk tangki kapasitas 20 ton dengan nomor polisi D 9475 AF milik salah satu perusahaan distribusi bahan kimia. Saat melintas di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, truk itu mengalami kebocoran hingga cairan yang diangkutnya membasahi jalan.

Cairan yang membasahi jalan itu ternyata nyiprat dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya. Sampai kemudian, ada satu pengendara yang memberitahu pengemudi truk soal kebocoran cairan tersebut.

"Pengendara motor menghentikan truk itu di wilayah Kampung Cikamuning, di dekat gerbang tol. Dia lalu memberitahukan kepada sopir bahwa mobil tangki yang dikendarainya mengalami kebocoran sehingga cairan kimia yang diangkut tumpah ke jalan raya," kata Kusmawan.

Di belakang truk tersebut, ternyata ada lebih dari 100 motor dan mobil yang terdampak. Pengendara motor mengeluhkan mata perih dan kulit gatal karena terkena cairan kimia tersebut. "Kemudian kendaraan banyak yang mengalami korosi karena terkena cairan kimia coustic soda liquid tersebut," kata Kusmawan.

5. Dokter Tim Persib Raffi Ghani Meninggal Dunia

Persib Bandung menyampaikan kabar duka pada Senin (23/12/2024) malam. Dokter tim Persib, Raffi Ghani meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Kabar duka itu pertama kali disampaikan Persib melalui unggahan di akun Instagram resminya. Raffi Ghani meninggal di usia 54 tahun dan sudah mengabdi di skuad Maung Bandung sejak tahun 2009.

"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Dokter Tim Persib Muhammad Raffi Ghani," demikian unggahan Persib sebagaimana dilihat detikJabar.

"Terima kasih atas dedikasi dan loyalitas bersama Persib yang luar biasa. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan serta ketabahan."

Selasa (24/12/2024), Raffi Ghani dimakamkan di TPU Sirnaraga, Kota Bandung. Kepergian Rafi Ghani pun membawa duka mendalam, salah satunya yang dirasakan manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.

"Di mata saya ya, kami dengan keluarga sangat kehilangan, karena beliau ini orang yang terbaik. Beliau bergabung 2009 sampai saat ini mulai terbentuknya PT Persib," kata Umuh Muchtar.

Dalam bingkai kenangan Umuh Muchtar, Rafi Ghani merupakan sosok pekerja keras. Selama mengabdi di Persib, Rafi Ghani tak pernah lelah mengurus sejumlah pemain saat proses pemulihan dari cedera.

"Beliau yang terbaik, telaten dengan para pemain semua siapapun juga yang sakit. Beliau tidak mengenal lelah. Tidak mengenal capek. Siang, malam, hujan, apapun, beliau selalu mendampingi pemain," ungkap Umuh Muchtar.

Kenangan terakhir yang masih Umuh Muchtar ingat adalah ketika mendiang Rafi Ghani mendampingi gelandang Persib Dedi Kusnandar menjalani operasi patah tulang fibula. Padahal saat itu kata Umuh, Rafi Ghani sedang dalam kondisi sakit.

"Kenangan yang terakhir kemarin hari Jumat ya. Hari Jumat kemarin, tiga hari yang lalu. Bayangkan, beliau mengurus yang sakit Dedi Kusnandar. Beliau pun juga lagi tidak begitu sehat. Tapi dengan segala cara, supaya Dedi bisa dioperasi, sampai tuntas ditungguin," ucap Umuh.
"Kesetiaan dokter dengan semua kebaikan dokter. Makanya saya selalu berdoa ya mudah-mudahan ya Allah, keterima di sisi Allah SWT. Beliau orang baik," pungkasnya.

(ral/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads