Tungku Smelter Titanium yang Tewaskan 2 Pekerja Masih Tahap Uji Coba

Kabupaten Karawang

Tungku Smelter Titanium yang Tewaskan 2 Pekerja Masih Tahap Uji Coba

Irvan Maulana - detikJabar
Jumat, 20 Des 2024 17:00 WIB
Lokasi ledakan smelter titanium yang tewaskan 2 pekerja di Karawang.
Lokasi kecelakaan smelter titanium di Karawang (Foto: Irvan Maulana/detikJabar).
Karawang -

Tungku smelter titanium yang tewaskan dua pekerja di PT Monokem Surya, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, ternyata masih dalam tahap uji coba.

Tim teknis Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengawas Ketenagakerjaan (UPTD Wasnaker) Wilayah 2 Jawa Barat Tri Adi Putra menuturkan, pihak perusahaan sudah punya standar operasional prosedur (SOP) terkait penggunaan tungku smelter itu.

"Sebenarnya mereka (perusahaan) membangun smelter itu dengan kajian ahli, dan sudah punya SOP terkait dengan pengoperasiannya," kata Tri saat diwawancara di Kantor UPTD Wasnaker, Jalan Husni Hamid, Kabupaten Karawang, Jumat (20/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tungku smelter tersebut, kata Tri, masih dalam tahap uji coba atau masa trial dan baru beberapa bulan digunakan. Namun nahas sudah memakan korban.

"Berdasarkan penjelasan pihak perusahaan smelter itu memang masih dalam masa trial baru beberapa bulan, dan ini merupakan percobaan yang ke-60 sehingga menyebabkan insiden, dari awal itu sebenarnya lancar-lancar saja, mungkin ini ada kesalahan prosedur," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Tri menjelaskan, berdasarkan literatur kondisi logam (tungku smelter) yang didinginkan belum dibawah standar, sehingga menyebabkan kecelakaan akibat ledakan kepada para pekerja.

"Intinya kondisi logam yang didinginkan itu belum di bawah 700 derajat celcius, sehingga dalam suhu itu tungku dibuka kontak dengan udara menyebabkan reaktif awan panas nya itu keluar melalui celah nya," katanya.

Saat itu karena para pekerjanya masih berada di samping tungku untuk memastikan proses pengangkatan tungku sempurna, sehingga terkena reales dari awan panas yang ada dalam tungku smelter.

"Para pekerjanya itu masih di samping (tungku) untuk memastikan proses pengangkatan itu sempurna, sehingga terkana reales dari awan panasnya sehingga terkena luka bakar 80 persen yang 2 orang pekerja. Sedangkan 1 pekerja di atas tungku terkena luka bakar 10 persen di bagian kaki," paparnya.

Diketahui sebelumnya, tiga pekerja PT Monokem Surya yang beralamat di Jalan Proklamasi, Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang mengalami kecelakaan kerja pada Senin (16/12/2024), sekira pukul 08.00 WIB.

Dua pekerja mengalami luka bakar 80 persen, dan dinyatakan meninggal pada Selasa (17/12) malam setelah sempat dirawat intensif selama 24 jam, sedangkan satu pekerja diantaranya mengakami luka bakar 10 persen pada bagian kaki, setelah terkena ledakan smelter titanium.

Lebih lanjut, Tri mengungkap, meski ia ahli kima belum dapat menyimpulkan kenapa reales awan panas itu terjadi. Sebab hal itu membutuhkan penjelasan ahli metalurgi.

"Iya meskipun saya orang kimia, saya belum bisa menjelaskan kenapa reales awan panas itu terjadi, yang bisa menjelaskan itu mungkin ahli metalurgi. Kemungkinan akan dikomunikasikan dengan puslabfor (pusat laboratorium forensik)," ucap Tri.

Yang jelas, saat ini pihak perusahaan sudah bertanggungjawab dan memenuhi hak-hak pekerja yang menjadi korban, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan terkait dengan jaminan dan asuransi pekerja.

"Yang jelas pihak perusahaan sudah bertanggungjawab dan kita juga dengan BPJS Ketenagakerjaan sudah berkomunikasi terkait dengan jaminan serta asuransi pekerjanya, untuk dua korban meninggal sudah dimakamkan di Jawa Tengah," pungkasnya.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads