Kasus anak muda terkena penyakit ginjal ginjal kronis. Penyakit ini bisa berkembang menjadi gagal ginjal stadium akhir.
Mengutip dari detikHealth, Kepala Departemen Nefrologi-Dialisis di Rumah Sakit Thống Nhất, Vietnam, Prof Nguyen Bach, melihat adanya peningkatan jumlah pasien muda berusia 20-40 tahun yang mengalami penyakit ginjal kronis.
Baca juga: Aturan Makan Daging Sapi di India Diperketat |
"Banyak pasien muda didiagnosis mengidap penyakit ginjal dan diobati dengan dialisis ketika mereka merasa tidak sehat dan datang ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan pertama mereka," kata Prof Bach, dikutip dari Vietnam News.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya tidak ada gejala penyakit ginjal pada tahap awal, sehingga banyak pasien tidak terdiagnosis hingga kondisinya lanjut. Penting untuk melakukan tes rutin memeriksa penyakit ginjal kronis guna mendeteksinya sejak dini," lanjutnya.
Prof Bach mengatakan tidak ada obat untuk penyakit ginjal kronis. Tetapi, pengobatan dapat mengendalikan kondisi tersebut dan memperlambat penurunan fungsi ginjal.
Penyakit ginjal kronis dapat berkembang menjadi gagal ginjal stadium akhir. Hal ini bisa berakibat fatal tanpa dialisis atau transplantasi ginjal.
Banyak anak muda yang memiliki pola hidup tidak sehat yang mempercepat penurunan fungsi ginjal seperti lebih banyak mengonsumsi protein hewani, kurang asupan air putih, serta sering mengonsumsi obat pereda nyeri, suplemen yang dijual bebas, dan obat-obatan tradisional.
Anak muda biasanya mengabaikan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau kondisi kesehatan dan mendeteksi penyakit ginjal sejak dini. Adapun faktor risiko dari penyakit ginjal kronis, meliputi diabetes, hipertensi, penyakit jantung, obesitas, dan usia lanjut.
Artikel ini telah tayang di detikHealth.
(sao/sud)