Mesir kuno memang salah satu peradaban tertua di dunia. Banyak peninggalan arkeologi di Mesir, seperti piramida, kuil, hingga makam Firaun. Namun, tak gampang menemukan peninggalan bersejarah ini karena kerap berada di lokasi tersembunyi.
Mengutip dari detikEdu, Minggu (8/12/2024), pada 2022, para arkeolog berhasil menemukan kuil di permukaan tebing yang diperkirakan berusia 2.100 tahun. Kini, mereka mengungkap fungsi dari kuil tersebut.
Seorang profesor Egyptology dari Universitas TΓΌbingen sekaligus pemimpin proyek penggalian, Christian Leitz, menerangkan kuil ini ditemukan tersembunyi di sebuah tebing yang terletak di situs Athribis di Mesir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs Athribis ini sebenarnya telah dilakukan penggalian oleh para arkeolog sejak 2012. Namun, kuil tersebut baru ditemukan pada 2022 saat para arkeolog melakukan penggalian di situs tersebut.
Kuil ini diperkirakan peninggalan Kerajaan Mesir Kuno yang dibangun sekitar 2.100 tahun yang lalu. Bangunannya dipenuhi batu dan relief Raja Ptolemeus VIII dan sosok berkepala singa.
Raja Ptolomeus VIII adalah penguasa dari Dinasti Ptolemaik di Mesir Kuno. Ia memerintah sejak 170 hingga 116 SM.
Sementara itu, sosok berkepala singa diduga adalah Dewi Kesuburan bernama Repit yang berasal dari mitologi Mesir Kuno. Dewi ini kerap digambarkan sebagai wanita berkepala ular maupun kepala singa.
"Kuil itu mungkin secara khusus didedikasikan untuk Repit, tetapi nama bangunan ini masih belum diketahui," ujar Leits kepada Live Science.
Menurut Leits, kuil ini kemungkinan besar digunakan untuk ritual persembahan. Hal ini karena dalam relief tersebut, Raja Ptolemeus VIII digambarkan sedang menyerahkan hewan kepada Dewi Repit.
Selain itu, para arkeolog juga menemukan sebuah ruangan khusus yang berisi perkakas berupa amphorae atau bejana tanah liat di dalam kuil. Di ruangan tersebut, arkeolog juga menemukan relief bergambar decan, yakni rasi bintang yang digunakan dalam astronomi dan astrologi Mesir Kuno.
Leitz menjelaskan bahwa kuil-kuil lain yang menggambarkan decan, biasanya terdiri dari lebih dua decan yang menyertainya. Namun, decan pada kuil ini hanya berjumlah dua.
"Decan tersebut memiliki tubuh humanoid dengan kepala hewan dalam kasus ini, satu memiliki kepala elang dan yang lainnya kepala ibis," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di detikEdu.
(nah/sud)