Operasi Modifikasi Cuaca di Sukabumi-Cianjur Cegah Bencana Meluas

Operasi Modifikasi Cuaca di Sukabumi-Cianjur Cegah Bencana Meluas

Siti Fatimah - detikJabar
Jumat, 06 Des 2024 14:00 WIB
Salah satu dampak bencana alam di Sukabumi
Salah satu dampak bencana alam di Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto mengatakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan menerapkan operasi modifikasi cuaca di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. Hal itu dilakukan untuk mengurangi intensitas cuaca di wilayah terdampak bencana.

"Informasi dari BMKG cuaca hujan masih akan terus sehingga khusus untuk Sukabumi dan Cianjur kita akan gelar operasi modifikasi cuaca, mengurangi jumlah atau debit hujan yang turun, tidak bisa sama sekali dihentikan karena ini merata seluruh pulau Jawa," kata Suharyanto kepada awak media di lokasi bencana Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12/2024).

Dia mengatakan, strategi itu dilakukan dengan kajian dari BMKG. Menurutnya, hujan tidak bisa dihentikan namun dengan operasi tersebut diharapkan dapat dikurangi intensitas hujan di dua wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi (sekarang) musimnya hujan, paling tidak dengan operasi modifikasi cuaca bisa berkurang sehingga tidak menimbulkan bencana yang berlebihan," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, bencana alam di Kabupaten Sukabumi terjadi sebanyak 291 kejadian yang tersebar di 38 kecamatan. Banjir, longsor dan pergerakan tanah mengakibatkan 1.487 KK dengan 3.497 jiwa terdampak, 389 KK atau 1.400 jiwa mengungsi, lima orang meninggal dunia, empat jiwa hilang dan 589 rumah rusak.

ADVERTISEMENT

Sedangkan di Kabupaten Cianjur, terdapat bencana pergerakan tanah, banjir dan longsor tersebar di 15 Kecamatan. Dua kecamatan dengan kondisi bencana terparah ada di Takokak dan Kadupandak.

Dampaknya, 185 rumah rusak, 381 rumah terendam, 75 rumah terancam, terdampak 1.375 jiwa, meninggal dunia sebanyak dua orang, satu luka-luka dan 31 jalan terdampak.

Dilansir situs Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) adalah suatu bentuk upaya manusia untuk memodifikasi cuaca dengan tujuan tertentu agar mendapatkan kondisi cuaca seperti yang diinginkan. Disebut sebagai suatu teknologi karena aktivitas memodifikasi cuaca pada dasarnya merupakan suatu aplikasi yang memerlukan sentuhan teknologi dalam prosesnya.

Menurut Indonesia Baik oleh Kominfo, TMC adalah teknologi yang bisa mencegah hujan atau untuk membuat hujan buatan. TMC terbukti efektif dapat mengendalikan bencana sejak dulu, mulai dari mengatasi kekeringan, mengisi waduk hingga mencegah banjir.




(dir/dir)


Hide Ads