Jabar Hari Ini: Ratusan KK Terdampak Banjir Sukabumi

Jabar Hari Ini: Ratusan KK Terdampak Banjir Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 05 Des 2024 22:00 WIB
Banjir melanda Kabupaten Sukabumi akibat hujan deras, merendam 500 rumah dan menggenangi Kampung Mariuk. Warga evakuasi mandiri dengan bantuan relawan.
Banjir di Sukabumi (Foto: 20Detik).
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Kamis (5/12/2024). Mulai dari ratusan KK terdampak banjir di Sukabumi hingga bayi kembar 4 lahir di Karawang.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

400 KK di Palabuhanratu Terdampak Banjir

Rentetan bencana yang melanda Ibu Kota Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Palabuhanratu, pada Rabu (4/12/2024), menyisakan kerusakan parah di sejumlah wilayah. Sebanyak 400 KK Kepala Keluarga (KK) terdampak, dengan sebagian rumah warga tergerus arus, rusak berat, hingga terendam air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Camat Palabuhanratu, Deni Yudono, banjir ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (3/12/2024). Intensitas hujan tinggi menyebabkan luapan sungai di beberapa lokasi serta longsor di sejumlah titik.

"Di Kelurahan Palabuhanratu saja, ada sekitar 400 KK yang terdampak banjir. Empat rumah hanyut terbawa arus, delapan rumah rusak berat, dan beberapa lainnya rusak ringan. Total kerusakan masih dalam pendataan," jelas Deni kepada detikJabar, Kamis (5/12/2024).

ADVERTISEMENT

Selain itu, wilayah Desa Citepus menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah. Longsor dan tergerusnya Tebing Penahan Tanah (TPT) di Sungai Cigangsa menyebabkan kerusakan berat pada tujuh rumah warga.

"Kerusakan TPT sepanjang 200 meter ini cukup mengkhawatirkan. Sebagian besar penghuni rumah yang terdampak sudah dievakuasi ke lokasi aman untuk mencegah korban lebih lanjut," ungkapnya.

Sementara itu kerusakan fasilitas terjadi di Desa Buniwangi. Di desa tersebut dua rumah warga di Kampung Cikuda dan Kampung Nugraha dilaporkan ambruk. Selain itu, longsor terjadi di Kampung Cisarakan, sementara TPT dan gorong-gorong di Kampung Cimapag rusak berat.

"Kami masih melakukan pendataan. Kerusakan signifikan terjadi, dan beberapa warga terpaksa mengungsi karena ancaman longsor susulan di daerah tersebut," jelas Deni.

Di Desa Jayanti, banjir merendam Pondok Pesantren Istabroq di Kampung Cisoka hingga ketinggian 2,5 meter. Sebanyak 50 orang, termasuk santri, harus mengungsi ke lokasi aman. Banjir juga menghancurkan kolam ikan, pabrik tahu, dan sejumlah fasilitas lainnya.

Sementara itu, di Desa Citarik, longsor di Kampung Babakan Peundeuy mengakibatkan dua rumah roboh, dan beberapa rumah lainnya terancam akibat luapan Sungai Citarik-Cimandiri.

Pemerintah Kecamatan Palabuhanratu melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops BPBD) telah melakukan penanganan darurat. Proses evakuasi korban dan pendistribusian bantuan logistik tengah diupayakan.

"Bantuan yang mendesak saat ini meliputi bahan makanan, material bangunan, dan perlengkapan darurat lainnya. Kami terus memantau perkembangan dan berupaya memberikan penanganan terbaik," tutup Deni.

Deni mengimbau warga untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap kemungkinan banjir susulan. "Wilayah ini memang rawan banjir, terutama saat intensitas hujan tinggi. Kejadian seperti ini bisa berulang, jadi masyarakat perlu lebih waspada, terutama yang tinggal di sekitar aliran sungai atau tebing rawan longsor," tegasnya.

Angkot Terguling di Cadas Pangeran, Sopir Penumpang Terluka

Sebuah angkot terguling di jalur Cadas Pangeran, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Kamis (5/12/2024). Sebanyak enam orang mengalami luka-luka akibat kecelakaan ini.

Berdasarkan informasi yang diperoleh detikJabar, peristiwa tergulingnya angkot tersebut terjadi sekira pukul 07.30 WIB. Selain angkot kecelakaan ini juga melibatkan dua unit kendaraan bermotor.

Menurut keterangan dari Dini (36) salah satu penumpang angkot, kecelakaan bermula saat angkot dengan nopol Z-1935-AH yang ditumpanginya tersebut hendak menyusul kendaraan angkot lainnya yang berada di depannya.

Seketika, lanjut Dini, angkot yang ditumpanginya banting kiri dan angkot tersebut hilang kendali sehingga terguling serta menutup jalur yang berada dari arah yang berlawanan. Angkot yang ditumpangi oleh Dini sendiri tengah melaju dari arah Bandung menuju Sumedang.

"Jadi angkot nyiak (nyusul) angkot, angkot yang saya tumpangi itu teh nyiak (nyusul) angkot yang di depan, terus tekor terus banting kiri langsung terguling-guling jadi ke arah kanan yang arah Tanjungsari (arah berlawanan)," ujar Dini saat diwawancarai detikJabar di RSUD Umar Wirahadikusumah.

Dikatakan Dini, saat yang bersamaan usai angkot yang ditumpanginya tersebut sudah terguling itu terdapat dua kendaraan motor yang langsung menabrak angkot, sehingga terjadi kecelakaan. Dari keterangan Dini, di dalam angkot tersebut terdapat lima orang penumpang lainnya serta sopir.

"Terus dari arah berlawanan ada motor dua, terus nabrak angkot terguling yang saya tumpangi. Saya duduk di deket pintu keluar. Di dalam angkot ada enam orang saya dari pasar anak sekolah tiga orang terus di depan ada dua termasuk sama sopir," katanya.

Saat kecelakaan tersebut, Dini menceritakan kondisi dari dalam angkot. Ia mengaku keluar dari dalam angkot dengan cara merayap melewati kaca belakang angkot yang sudah pecah.

"Waktu kejadian ya iya guling-guling di dalam angkot. Saya keluar ngerayap lewat kaca belakang kan udah pecah semua terus ibu lewat belakang. Allhamdulilah cuman luka ringan aja," pungkasnya.

Sementara itu, akibat kecelakaan ini sebanyak enam orang mengalami luka-luka. Enam orang diantaranya tiga orang penumpang angkot, sopir angkot atas nama Rahmat Hidayat (54), serta dua orang pengemudi motor atas nama Hendi Ade Nurhayadi dan Dadah yang menabrak angkot.

Untuk sopir angkot, satu penumpang dan dua pengemudi motor saat ini masih menjalani pemeriksaan medis di RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang sementara dua penumpang angkot lainnya sudah pulang dari Puskesmas Tanjungsari. Kasus kecelakaan ini masih dalam penanganan oleh Unit Gakkum Satlantas Polres Sumedang.

"Iya benar ada kecelakaan lalulintas di jalan raya Cadas Pangeran, kami masih mengumpulkan saksi-saksi dan barang bukti. Korban luka sudah di rumah sakit masih dalam perawatan," ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Sumedang IPDA Hendi.

Rekapitulasi KPU, Herdiat-Yana Menang Lawan Kotak Kosong

KPU Kabupaten Ciamis telah selesai melaksanakan rapat pleno rekapitulasi suara Pilkada serentak 2024 di Gedung Islamic Center, Kamis (5/12/2024). Hasilnya, untuk Pilbup Ciamis, pasangan calon nomor urut 2 Herdiat-Yana unggul telak.

Pasangan Herdiat-Yana memperoleh 589.695 suara. Sedangkan nomor urut 1 atau kotak kosong hanya memperoleh 70.605 suara. Sedangkan untuk Pilgub Jabar, pasangan urut 4 unggul dengan memperoleh 377.387. Paslon lainnya nomor urut 1 Acep Adang-Gita memperoleh 56.282 suara, nomor urut 2 Jeje-Ronal meraih 75.267 dan nomor urut 3 Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie memperoleh 151.510.

Pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi Pilkada serentak 2024 tingkat KPU Kabupaten Ciamis berjalan lancar. Tidak ada keberatan dari saksi maupun saran dan masukan dari Bawaslu. Rapat pleno rekapitulasi berlangsung selama dua hari sejak Rabu (4/12/2024).

Pada hari pertama, 20 PPK membacakan hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan. Kemudian pada hari kedua ada sisa 7 PPK membacakan rekapitulasi di tingkat kecamatan. Proses rekapitulasi selesai pada Kamis (5/12/2024) siang. KPU Ciamis sempat menskor rapat pleno 15 menit kali dua sebelum melakukan penandatangan berita acara dan menyerahkan hasil kepada saksi dan Bawaslu.

"Kami telah melakukan rapat pleno rekapitulasi. Alhamdulillah berjalan lancar, selesai dimulai dari kemarin. Pertama dibacakan 20 kecamatan, hari ini 7 kecamatan, selesai," ujar Ketua KPU Ciamis Oong Ramdani.

Oong pun memastikan tidak ada keberatan dari saksi atau pun saran dan masukan dari Bawaslu Ciamis. Hal ini menunjukan rekapitulasi dilakukan manual dan berjenjang dari mulai penghitungan di TPS, kemudian di tingkat PPK dan sekarang telah selesai di tingkat Kabupaten.

"Hasil akhir untuk gubernur nomor 1 sebanyak 56.282 suara. Nomor urut 2 sebanyak 75.267 suara. Nomor urut 3 sebanyak 151.510 suara, kemudian pasangan nomor 4 sebanyak 377.387 suara. Sedangkan untuk Pilbup Ciamis, nomor 1 (kotak kosong) sebanyak 70.605 suara. Dan, nomor urut 2 sebanyak 589.695 suara, persentasenya 89 persen lebih," jelasnya.

Oong menjelaskan, untuk tingkat partisipasi pemilih di Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Ciamis sebesar 70,9 persen. Menurutnya kondisi tersebut mengalami penurunan baik di Pemilu 2024 atau Pilkada 2017 lalu.

"Tingkat partisipasi 70,9 persen. Jadi masyarakat Ciamis yang berada di luar kota tidak pulang atau tidak menggunakan hak pilihnya. Itu sebagian besar berpengaruh terhadap tingkat partisipasi," jelasnya.

Ada pun daerah kecamatan yang paling partisipasinya kurang karena banyak yang berada di luar daerah seperti Sukamantri, Purwadadi dan Lakbok.

Ibu Karawang Lahirkan Bayi Kembar Empat

Fenomena luar biasa terjadi di Karawang. Seorang ibu bernama Nurhasanah (32), warga Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, berhasil melahirkan empat bayi kembar.

Proses persalinan dilakukan melalui operasi caesar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang pada Rabu (4/12/2024). Semua bayi dinyatakan selamat meskipun dilahirkan secara prematur.

"Iya, alhamdulillah, bayi-bayi saya lahir dengan selamat kemarin. Sekarang mereka masih dalam perawatan," ujar Nurhasanah saat dihubungi detikJabar, Kamis (5/12/2024).

Nurhasanah melahirkan bayi pertamanya pada pukul 17.19 WIB dengan berat 585 gram. Bayi kedua lahir dua menit kemudian, tepatnya pukul 17.21 WIB, dengan berat 715 gram. Bayi ketiga lahir pada pukul 17.22 WIB dengan berat 800 gram, dan bayi keempat lahir pada pukul 17.24 WIB dengan berat 755 gram. Keempat bayi ini berjenis kelamin laki-laki.

"Saya mengetahui akan melahirkan bayi kembar saat USG di bulan keenam. Ketika itu, saya merasa senang, tapi juga sedih sekaligus bingung bagaimana cara melahirkannya," ungkapnya.

Hal yang membuat Nurhasanah semakin heran adalah tidak adanya riwayat kelahiran bayi kembar di keluarganya maupun keluarga suaminya. "Katanya, bayi kembar itu kan biasanya faktor genetik. Tapi di keluarga saya maupun keluarga suami tidak ada riwayat melahirkan bayi kembar," imbuhnya.

Nurhasanah juga mengungkapkan bahwa ia dan suaminya belum menyiapkan nama untuk bayi-bayi mereka. "Tidak ada persiapan nama, karena saya pikir masih jauh waktunya. Lahiran ini kan belum masuk delapan bulan juga," tutupnya.

Mayat Tanpa Busana Tersangkut Pohon Pisang di Sukabumi

Warga Kampung Pajagan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, dikejutkan dengan penemuan mayat tanpa busana di kawasan Rawa Talanca, bantaran Sungai Cimandiri, Kamis (5/12/2024) pagi.

Diketahui, kawasan itu sempat tergenang banjir pada Rabu (4/12/2024) kemarin. Mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut pertama kali ditemukan oleh Ayut (57), warga setempat, sekitar pukul 06.00 WIB. Menurut Cecep Supriadi, Kasi Trantib Kecamatan Simpenan, jasad korban ditemukan dalam posisi terlentang dan tersangkut di bawah pohon pisang.

"Setelah mendapat laporan, kami langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal. Di lokasi sudah ada pihak kepolisian," ujar Cecep.

Evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet milik Basarnas. Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk proses identifikasi lebih lanjut.

"Identitas korban masih belum diketahui, dan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan oleh pihak kepolisian," ungkapnya.

Sementara itu, Dokter Jaga IGD, RSUD Palabuhanratu, Sabrina mengungkapkan hasil visum luar terhadap korban.

"Ditemukan luka robek di bagian pinggang kiri bawah, dan memang sudah dilihat permukaannya tidak rata, kemungkinan memang robekan benda tumpul, kemudian di bagian dahi luka robek, permukaan tidak rata kemudian ada beberapa luka goresan, mekanismenya memang terkena benda tumpul kemungkinan juga," ungkapnya.

Terkait waktu kematian, Sabrina mengungkap kondisi jasad korban terendam hingga sulit diprediksi. "Kulitnya sudah ada yang terkelupas, kalau misalkan kalau mayat sudah terendam itu akan sulit diprediksi waktu kematiannya," jelasnya.




(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads