Bencana di Sukabumi-Cianjur, BPBD Jabar Kerahkan Tim Tanggap Darurat

Bencana di Sukabumi-Cianjur, BPBD Jabar Kerahkan Tim Tanggap Darurat

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 05 Des 2024 07:39 WIB
Jalan menuju selatan Cianjur tertutup longsor.
Jalan menuju selatan Cianjur tertutup longsor. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Bencana alam berupa banjir bandang, longsor hingga pergerakan tanah menerjang Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur pada Rabu (4/12) kemarin. Akibat terjangan bencana alam itu, satu orang meninggal dunia karena terkena longsor.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Jabar Anne Heramdianne Adnan mengatakan, wilayah Sukabumi dan Cianjur diguyur hujan deras sejak Selasa (3/12). Hujan deras itu berlangsung tanpa henti dan mengakibatkan meluapnya air sejumlah sungai.

Intensitas hujan yang luar biasa tinggi kata dia juga menyebabkan tanah di beberapa area menjadi tidak stabil dan longsor. Beberapa akses jalan dan jembatan dilaporkan terputus sehingga mengganggu akses ke beberapa wilayah terdampak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim tanggap darurat dikerahkan ke lokasi terdampak guna melakukan penanganan awal dan mendistribusikan bantuan yang dibutuhkan," kata Anne dalam keterangannya, Kamis (5/12/2024).

Menurut Anne, hingga kemarin tercatat ada 33 titik kejadian banjir, longsor dan cuaca ekstrem di 22 kecamatan di Sukabumi. Sementara di Cianjur, terdapat 7 desa di 4 kecamatan yang terdampak banjir dan 16 desa di 8 kecamatan yang terdampak longsor serta pergerakan tanah.

ADVERTISEMENT

Anne juga menyebut, akibat terjangan bencana alam itu, seorang bocah bernama Daffa yang berusia 10 tahun di Kecamatan Simpenan, Sukabumi meninggal dunia akibat terdampak longsor. Hingga saat ini, BPBD Jabar masih terus melakukan pendataan dan mengevakuasi warga.

"Pemdaprov Jabar menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas korban yang meninggal dunia, semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT," ungkap Anne.

"Prioritas utama adalah menyelamatkan nyawa dan memastikan keselamatan warga," imbuhnya.

Lebih lanjut, BPBD Jabar juga memberikan pendampingan dan dukungan yang komprehensif kepada penduduk terdampak bencana di Sukabumi dan Cianjur, termasuk inventarisasi dan pemetaan logistik secara rinci agar bantuan dapat tersampaikan dengan cepat dan tepat.

"Efisiensi ini memungkinkan penanganan yang maksimal dalam kondisi darurat, mengurangi risiko buruk yang lebih lanjut bagi korban bencana," tandasnya.

(bba/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads