Kasus Bayi Meninggal, Defhisa dan RSUD Palabuhanratu Berdamai

Kasus Bayi Meninggal, Defhisa dan RSUD Palabuhanratu Berdamai

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 02 Des 2024 11:00 WIB
Perwakilan RSUD Palabuhanratu bertemu dengan Defhisa dan suami
Perwakilan RSUD Palabuhanratu bertemu dengan Defhisa dan suami (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Setelah sempat menjadi sorotan, RSUD Palabuhanratu dan keluarga pasien Defhisa Abriani Husein akhirnya berdamai terkait keluhan pelayanan medis persalinan.

Pertemuan berlangsung di kediaman Defhisa, Kampung Ciwaru, Desa Simpenan, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu (1/12) malam.

Direktur RSUD Palabuhanratu Rika Mutiara melalui Bidang Pelayanan dan Humas RSUD Palabuhanratu, Bili Agustian, secara langsung menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga atas ketidaknyamanan yang dirasakan selama proses persalinan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berkomitmen untuk memperbaiki kualitas layanan dan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting," ucapnya.

Sebagai wujud tanggung jawab, pihak rumah sakit berjanji melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan prosedur pelayanan, terutama dalam menangani kasus darurat.

ADVERTISEMENT

"Perbaikan akan difokuskan pada aspek komunikasi, keramahan, profesionalisme, dan empati dalam melayani pasien. Selain itu, survei kepuasan pasien akan digelar secara berkala guna memastikan mutu pelayanan terus meningkat," beber Bili

Sementara itu, Defhisa Abriani Husein, menerima permintaan maaf tersebut dengan itikad baik.

"Kami menghargai langkah rumah sakit untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Harapan kami, kejadian serupa tidak lagi terjadi kepada pasien lain," ujar Defhisa.

Sejumlah hal jadi catatan Defhisa, menurutnya ia tidak ingin ada lagi keluhan serupa muncul dari keluarga pasien persalinan.

"Tingkatkan pelayanan, tingkatkan keramahan, senyum, sapa dan lebih profesional dalam memberikan layanan medis. Itu yang menjadi tujuan saya sejak awal tentu harapannya hal serupa yang menimpa saya tidak terulang lagi kepada calon ibu atau ibu-ibu yang lain yang mempercayakan layanan medis di rumah sakit tersebut," beber Defhisa.

"Saya rasa, malam tadi sudah tercapai kesepakatan. Pihak RSUD Palabuhanratu bersedia dan berkomitmen untuk memperbaiki kualitas layanan medis mereka. Itu cukup buat saya ditambah adanya komitmen dalam kesepakatan perdamaian itu," sambungnya.

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan dokumen antara kedua belah pihak. Dalam kesepakatan tersebut, baik keluarga pasien maupun rumah sakit sepakat menyelesaikan persoalan secara damai tanpa menempuh jalur hukum.

"Langkah ini diharapkan menjadi momentum bagi RSUD Palabuhanratu untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan memberikan rasa nyaman kepada masyarakat Sukabumi," pungkas Defhisa.

Diketahui, Defhisa Abriani Husein, kehilangan bayi yang begitu ia cintai setelah diduga menjadi korban kelalaian dari pihak RSUD Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

Cerita menguras air mata itu Defhisa bagikan di akun media sosial Facebook miliknya. Dalam narasinya, Defhisa memastikan bakal menuntut keadilan setelah sang buah hati meninggal dalam keadaan tidak wajar




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads