Bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatera Utara (Sumut) telah menelan korban jiwa sebanyak 20 orang. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengimbau seluruh provinsi yang rawan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan, terutama selama musim hujan.
"Sumut (sebanyak) 20 orang meninggal dunia, semua relatif sudah ditemukan, pengungsi masih ada, kami pastikan kebutuhan pengungsi harus terpenuhi," kata Suharyanto di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (29/11/2024).
Sebaran korban meliputi 10 orang di Kabupaten Karo, 4 orang di Deli Serdang, 4 orang di Padang Lawas, dan 2 orang di Tapanuli Selatan. Bencana tersebut diakibatkan oleh cuaca ekstrem yang memicu curah hujan tinggi di wilayah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini harus dijadikan pengalaman bahwa bencana ini mengancam kehidupan kita setiap hari," ujarnya.
Suharyanto juga menyoroti longsor di Deli Serdang, yang terjadi secara tiba-tiba, sehingga memberikan sedikit waktu bagi warga untuk menyelamatkan diri.
"Kemudian longsor di Deli Serdang hitungannya detik, jadi bukit longsor, imbauan kepada masyarakat kita hidup di daerah yang rawan bencana kalau sudah hujan deras yang tinggal di bawah tebing yang bahaya harus segera menyelamatkan diri," pungkasnya.
Ia menekankan setiap daerah memiliki karakteristik bencana yang berbeda, sehingga penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan memahami potensi risiko di wilayah masing-masing.
(wip/iqk)