'Lapor Mas Wapres' Jadi Sasaran Keisengan, Ini Kata Istana

'Lapor Mas Wapres' Jadi Sasaran Keisengan, Ini Kata Istana

Eva Safitri - detikJabar
Senin, 18 Nov 2024 19:00 WIB
Warga berjubelan mengantre di depan gerbang Istana Wakil Presiden (Wapres), Jl Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (14/11/2024). Antrean tersebut untuk melaporkan berbagai masalah. Wapres Gibran membuka aduan masyarakat langsung dalam program Lapor Mas Wapres.
Warga Berdesakan untuk Lapor Mas Wapres (Foto: Ari Saputra)
Bandung -

Pemerintah membuat terobosan dengan membuat 'Lapor Mas Wapres'. Di sini masyarakat bisa melaporkan langsung hal-hal yang perlu ditangani.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan 'Lapor Mas Wapres' kini terus berjalan. Hasan menyebut program itu akan terus diperkuat dan diperbaiki sistemnya seiring dengan berjalannya waktu.

"Lapor Mas Wapres terus dijalankan dan terus diperbaiki dan menurut saya ini kan laporan terintegrasi dengan sistem lapor yang ada sebelumnya. Jadi ini lebih menguatkan sekarang, sistem lapor yang sebelumnya ada di bawah radar, tidak banyak orang mengetahui," kata Hasan kepada wartawan di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari detikNews, Senin (18/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan adanya lapor yang dibuka oleh Mas Wapres, Sekarang orang tahu bahwa sebenarnya pemerintah selama ini sudah membuka lapor.co.id. dan banyak laporan sekali yang masuk selama ini ke sana dan lebih dari 90% laporan yang valid, itu sudah diselesaikan oleh pemerintah," lanjut Hasan.

Hasan lantas mengungkap banyak yang iseng-iseng menggunakan layanan tersebut. Iseng yang dimaksud adalah laporan yang hanya main-main.

ADVERTISEMENT

"Ya, karena sistemnya sedang dibuat dan dimatangkan. Karena banyak yang iseng ya. Bahkan dari teman-teman itu banyak yang iseng hanya sekadar untuk mengucapkan, menyampaikan laporan-laporan main-main. Ada juga yang iseng dan mereka ngaku sendiri kan, di Bocor Alus Tempo, mereka mengaku sendiri bahwa mereka ngisengin Lapor, yang NGO aja iseng, apalagi masyarakat juga ada," ujarnya.

Untuk mencegah hal tersebut, pihaknya akan melakukan penyaringan lebih ketat. Jadi hanya laporan yang benar-benar serius yang ditangani.

"Jadi kita membuatkan formatnya supaya yang iseng-iseng ini bisa terfilter. Jadi kita ingin laporan-laporan masyarakat itu benar-benar laporan yang valid sehingga kita bisa tindaklanjuti," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di detikNews

(eva/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads