Bangunan Pendidikan Islam Rusak Diterpa Angin Kencang di Karawang

Bangunan Pendidikan Islam Rusak Diterpa Angin Kencang di Karawang

Irvan Maulana - detikJabar
Senin, 11 Nov 2024 12:59 WIB
Yayasan Al Muchtaromah yang berlokasi di samping trase Tol Japek Selatan Rusak Parah diterpa hujan dan angin kencang
Yayasan Al Muchtaromah yang berlokasi di samping trase Tol Japek Selatan Rusak Parah diterpa hujan dan angin kencang (Foto: Irvan Maulana/detikJabar)
Karawang -

Bangunan tempat pendidikan Islam di Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Karawang rusak parah diterpa angin kencang dan hujan lebat yang terjadi pada Minggu (10/11/2024), para siswa terpaksa harus libur sementara hingga ruang kelas selesai diperbaiki.

Ketua Yayasan Al Muchtaromah Didin mengatakan, beberapa ruang kelas untuk Raudhatul Atfhal (RA), dan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), termasuk ruangan guru hancur terutama pada bagian atap.

"Total ruangan yang rusak ada 5, mulai dari ruang kelas MDTA, RA, termasuk ruang guru. Semua hancur terutama bagian atap," ujar Didin saat ditemui di lokasi kejadian," Senin (11/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didin menuturkan, ruangan tersebut rusak karena angin kencang dan hujan lebat yang terjadi di wilayah tersebut sejak siang, hingga malam, pada Minggu (10/11/2024).

"Kemarin hujan siang sampai malam, selain hujannya lebat angin di wilayah sini juga kencang, sampai menerpa bangunan ruang kelas kami," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya juga sudah melaporkan peristiwa ini, ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang dan pemerintah desa setempat untuk penanganan kerusakan bangunan.

"Kami sudah melapor ke BPBD, dan pemerintah desa Tamansari, karena ruangan kelas seluruhnya tidak bisa dipakai, terpaksa para siswa kami liburkan sementara sampai proses perbaikan selesai," ungkap Didin.

Yayasan yang berlokasi dekat proyek tol Jakarta-Cikampek (Japek) selatan tersebut, kini belum bisa diperbaiki sebab tak adanya biaya dari pihak yayasan untuk melakukan proses perbaikan total.

"Sekarang belum diapa-apain paling kita bersihkan puing bangunan saja, belum bisa diperbaiki karena yayasan terkendala biaya. Semua siswa belajar di sini juga tanpa biaya," ujarnya.

Didin berharap pemerintah dan pihak penggarap proyek Tol Jakarta-Cikampek buka mata, terhadap peristiwa tersebut, sebab lokasi yayasan juga berdekatan dengan trase jalan tol.

"Saya berharap pemerintah segera turun tangan untuk membantu. Bahkan pihak kontraktor jalan tol kalau bisa salurkan CSR nya untuk perbaikan yayasan, karena yayasan kami berdekatan dengan trase jalan tol," pungkasnya.

(yum/yum)


Hide Ads