Hujan disertai angin kencang yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat pada Sabtu (9/11/2024). Warga diimbau untuk mewaspadai pohon tumbang.
Berdasarkan pantauan detikJabar, pohon tumbang menutup Jalan Mahar Martanegara, tepat di depan SMKN 1 Cimahi. Lalu di Jalan Baros, tepatnya di dekat Puskesmas Cimahi Selatan.
Pohon tumbang juga terjadi di depan Pasar Baros. Batang pohon melintang menutup jalan, sehingga kendaraan terpaksa lewat secara bergiliran. Tak jauh dari situ, tepat di depan Pusdik Armed, jalan juga tertutup dua pohon yang tumbang dengan jarak sekitar 30 meter. Kendaraan terpaksa menunggu proses evakuasi selesai sebelum bisa lewat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu Jalan Baros, tepat di depan Gereja Santo Ignatius, pohon berukuran raksasa yang sudah berusia ratusan tahun juga tumbang. Batang pohon setinggi 20 meter itu menimpa tembok serta bagian atap gereja.
![]() |
Di sebelahnya, tembok gerbang SDN Baros Mandiri 4 ambruk lantaran pohon tumbang. Akarnya mengangkat sehingga menimpa konstruksi. Tak jauh dari situ, pepohonan di dalam area Taman Kartini, Cimahi juga porak poranda diterjang hujan disertai angin kencang.
Lalu pohon tumbang juga terjadi depan Pasar Antri, Kota Cimahi. Laju kendaraan juga terhenti lantaran proses pemotongan batang pohon masih berlangsung.
Dampak dari pohon tumbang, arus lalu lintas di semua titik di Kota Cimahi mengalami kemacetan. Pengendara motor keluar masuk jalan tikus mencari rute menuju tujuannya.
"Ini sudah setengah jam saya mutar-mutar di Baros mau ke Pasar Atas, enggak bisa lewat. Jalannya semua tertutup pohon tumbang," kata Angga, pengendara motor asal Kota Cimahi.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan mengatakan semua personel sudah diterjunkan untuk mengatasi pohon tumbang dampak cuaca ekstrem.
"Kita sedang inventarisir dampaknya. Karena titik pohon tumbang sangat banyak, anggota sudah diterjunkan ke lokasi yang masuk laporan pohon tumbang," kata Fithriandy.
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Pemadam Kebakaran juga diterjunkan ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi pohon tumbang
Banjir Limpasan dan Pohon Tumbang di Sukabumi
Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi menyebabkan berbagai macam bencana alam di Sukabumi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat ada 17 titik bencana dengan mayoritas bencana alam banjir limpasan.
Secara rinci, 14 banjir limpasan tersebar di beberapa lokasi seperti di Kelurahan Cikole, Kelurahan Benteng, Kelurahan Kebonjati, Kelurahan Subangjaya, Kelurahan Gunung Parang, Kelurahan Nanggeleng, Kelurahan Karamat, Kelurahan Cikondang dan Kelurahan Cipanengah. Selain itu, terjadi pohon tumbang dan atap rumah warga terbawa angin hingga tembok jebol di Jalan Kopeng, Kelurahan Karamat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat mengatakan, kronologi bencana alam itu terjadi lantaran saluran drainase yang kecil dan meluap ke jalan.
"Kronologi bencana hari ini diakibatkan hujan deras satu jam. Korban nggak ada, kebanyakan hanya banjir limpasan, intinya ini bencana demi bencana banjir limpasan akibat drainse, irigasi sungai yang tidak baik, tidak mampu menampung air," kata Novian kepada detikJabar, Sabtu (9/11/2024).
![]() |
Dia mengatakan, kondisi banjir limpasan akan terus terjadi jika kondisi drainase tak kunjung diperbaiki. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong agar dinas terkait mengambil tindakan atas kondisi tersebut.
"Kalau tidak mau ada bencana, normalkan semuanya. Kalau dinormalkan semua insyaallah aman. Kota itu harusnya tidak ada banjir limpasan, selama saluran airnya semua normal insyallah tidak sebesar ini (dampaknya)," ujarnya.
"Tapi kalau tidak dinormalkan ya setiap hujan pastilah terbukti gini. Apalagi itu di Cikondang membangun rumah di atas sungai, jadi ulahnya karena ulah manusia sendiri," sambungnya.
Novian mengatakan, BPBD saat ini sudah mengevakuasi seluruh titik bencana. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada lantaran cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi hingga April 2025.
"Ini cuaca di bulan November pasti cuaca ekstrem, intinya masyarakat mohon jangan membuang sampah sembarangan. Jaga lingkungan kalau melihat ada banjir limpasan karena sampah segera dikorek jangan didiamkan karena kalau hujan sudah gede imbas ke masyarakat," kata dia.
"Kita butuh kesadaran masyarakat terutama kepedulian masyarakat kalau ada air di jalan daripada tambah membesar segera didorong pakai kayu atau apa," tutupnya.
Bencana Landa Tasikmalaya
Sementara itu, hujan deras melanda Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (9/11/2024) petang. Kencangnya hembusan angin sempat terekam kamera warga.
Kepanikan terjadi hingga warga terus melantunkan kalimat takbir.
"Allohu Akbar, Allohu Akbar, Laa Ilaha Illaloh," ucap perekam video yang dilihat detikjabar.
Akibat angin kencang ini, sebuah pohon beringin raksasa di Kampung Leles, Karunia Bakti, Ciawi tumbang.
"Kami laporkan terjadi angin kencang disertai hujan deras, pohon beringin tumbang menimpa sejumlah rumah," kata Deni, Anggota FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya pada detikjabar.
Akibatnya kejadian ini, 10 rumah warga tertimpa pohon beringin. Delapan rumah diantaranya alami rusak berat. Bagian rumah nyaris ambruk tertimpa batang pohon beringin raksasa. Dua rumah rusak ringan.
"Ada 8 rumah rusak berat dan dua rusak ringan, tim kami sedang berupaya evakuasi pohon yang tumbang gunakan gergaji mesin," kata Ketua FK Tagana Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetia pada detikjabar.
![]() |
Selain merusak rumah, seorang warga juga luka-luka hingga dilarikan ke layanan kesehatan. Sedikitnya 11 kepala keluarga terdampak, 35 jiwa harus mengungsi ditempat kerabat.
"Ada 11 kepala keluarga terdampak, 35 jiwaan yang harus ke kerabat dulu untuk sementara. Posisi beringin berada ditengah pemukiman jadi nimpa rumah," kata Jembar Adisetia.
Tim gabungan masih berusaha evakuasi pohon beringin dengan memotong gunakan gergaji mesin. Besarnya batang beringin menyulitkan proses evakuasi.
"Petugas dari kami Tagana dan dinsos turun tangan evakuasi pohon sampai malam ini. Instansi lain juga ada," kata Jembar.
Pohon Tumbang Halangi Akses Tol Pasteur
Ruas Jalan Tol Pasteur sempat terhambat akibat pohon tumbang. Arus lalu lintas dari arah Padalarang menuju Kota Bandung kembali lancar.
"Kejadian tadi Pukul 12.39 WIB, jalur Bandung-Pasteur KM 3," kata Petugas Senkom Abah kepada detikJabar, Sabtu (9/11/2024).
Arus lalu lintas sempat alami kemacetan, hal itu dibenarkan Abah. Namun saat ini sudah kembali normal.
"Sudah lancar, tadi pohonnya sempat tutup jalan," ujarnya.
Tidak ada korban dan kerusakan akibat kejadian ini dan kejadian pohon tumbang hanya menutup ruas jalan saja.
"Evakuasi tidak lama. Evakuasi dilakukan petugas kami dan dari pemeliharaan dan juga sama warga sekitar," pungkas Abah.
(yum/yum)