Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin mengecek beberapa lokasi di Kota Cimahi yang porak-poranda diterjang bencana hujan deras disertai angin kencang.
Beberapa dampak bencana itu yakni pohon tumbang di belasan titik, benteng sekolah ambruk, bangunan pedagang kaki lima di Taman Kartini rusak, bangunan Gereja Santo Ignatius rusak, serta surat suara Pilkada Serentak 2024 kecipratan air hujan.
"Ya tadi kita cek dampak cuaca ekstrem kemarin, kalau laporan BPBD Jabar itu ada 3 wilayah yakni Kota dan Kabupaten Cirebon, lalu Kota Cimahi. Memang yang paling terdampak berdasarkan data itu Kota Cimahi," kata Bey saat ditemui di Cimahi, Minggu (10/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bey mengawali pengecekannya dengan mendatangi SDN Baros Mandiri 4. Benteng sekolah bagian depan ambruk ditimpa pohon yang tumbang tertiup angin. Beruntung tak ada aktivitas di sekolah tersebut saat kejadian.
"Untuk sekolah memang karena pohonnya terangkat dari akarnya, nanti perbaikan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) Kota Cimahi. Cuma fokus sekarang itu penanganan sisa bencana kemarin, seperti pohon tumbang," kata Bey.
Setelah itu, Bey langsung mengecek Gudang Logistik KPU Kota Cimahi. Hujan pada Sabtu siang itu juga turut membuat ratusan surat suara kecipratan air hujan sehingga direkomendasikan untuk diganti.
"Kemudian ada kertas suara yang terdampak hujan angin kemarin. KPU sudah melakukan penanganan secara prosedural, sudah dikeringkan juga. Informasi tadi dari 2 ribuan surat suara, itu tinggal 194 yang menurut KPU dan Bawaslu perlu diganti," kata Bey.
Baca juga: Waspada Pepohonan Tumbang di Jawa Barat! |
Bey mengatakan semua daerah di Jawa Barat agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi pada musim hujan kali ini. Pihaknya sudah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi.
"Kita minta semua daerah waspada, termasuk masyarakatnya ya. Status sudah (Siaga Darurat), kita terapkan dari Oktober 2024 sampai April 2025," ujar Bey.
(sud/sud)