Belasan frame foto yang menggambarkan kondisi kerusakan di Palestina terpajang di sekitar pelataran dam kantin Masjid Salman ITB. Foto-foto itu diabadikan oleh relawan kemanusian dari Indonesia MER-C yang bergerak di bidang kesehatan.
Foto-foto itu menampilkan kerusakan rumah-rumah dan fasilitas umum lainnya yang ada di Palestina. Ada juga kerusakan-kerusakan bangunan yang ada di sekitar Rumah Sakit Indonesia yang berada di Gaza Palestina.
Selain itu, ada juga foto yang menampilkan relawan kemanusiaan dari seluruh dunia yang membantu warga Palestina dari mulai di dapur umum hingga relawan yang bertugas di rumah sakit. Koordinator Kegiatan Pameran Foto dan long march Bandung for Gaza Fadlan M Paham mengatakan foto yang dipamerkan memiliki cerita tersendiri di setiap frame-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu foto dari sahabat-sahabat kami MER-C. Foto yang dipamerkan banyak yang diceritakan salah satunya dokter yang sedang mengobati seorang anak yang terkena serpihan bom," kata Fadlan kepada detikJabar, Jumat (1/11/2024).
"Ada juga banyak foto lainnya yang diambil teman-teman kita dari MER-C," tambahnya.
Selain itu, Fadlan juga mengatakan jika pada, Minggu 3 November 2024 mendatang massa akan memenuhi Taman Cikapayang Dago untuk menghadiri long march Bandung for Gaza.
"Kita mulai jam 6 pagi di Taman Cikapayang, nanti bakal ada tanya jawab dan dilanjutkan long march ke Masjid Salman, kumpul jam 9 dan juga bisa melihat pameran foto dulu," ungkap Fadlan.
Setelah melakukan aksi di Taman Cikapayang dan Car Free Day (CFD) Dago, massa aksi akan berjalan ke Masjid Salman untuk berbincang dengan Tim MER-C yang pernah menjadi relawan di Gaza.
"Nanti jam 9 sampai jam 12 akan hadir Ketua MUI Bandung KH Miftah Farid, dua relawan MER-C yang pernah bertugas di Gaza akan berbagi kisah dan juga kita nanti akan live dengan saudara-saudara kita Tim MER-C yang ada di sana," terangnya.
Manajer Wakaf Salman Riyan Faisal mengatakan, pada acara long march Bandung for Gaza warga Bandung bisa berpartisipasi memberi donasi untuk meringankan beban warga Palestina. Riyan menuturkan, ada dua berita yang dia sampaikan. Satu berita suka dan satu berita duka.
"Jadi di Bulan Oktober ada berita bahagia dan menyedihkan, berita bahagianya kami bisa membantu restorasi sumur dibantu mitra di sana, karena setiap sumber air kena serangan dan terkubur akibat ledakan bom dibangun kembali. Ada berita sedihnya ambulans yang kami kerja samakan di Gaza Utara kena bom dan tidak bisa digunakan kembali," ucap Riyan.
"Pada kegiatan Ahad (Minggu) mendatang kami ajak masyarakat, donatur, pejuang subuh hingga jamaah Masjid Salman bersama-sama berkumpul, mendoakan dan berdonasi dan nantinya diimplementasikan untuk kebutuhan bagi warga Gaza," pungkasnya.
(wip/sud)