Tidak ada angin, tidak ada hujan, cuaca sore menjelang petang di Jalan Naripan, Kota Bandung cukup cerah. Namun di tengah keramaian pusat kota, tiba-tiba terdengar suara bangunan ambruk.
Warga sekitar dan anggota Satpol PP Kota Bandung yang beraktivitas di Jalan Naripan mengarah ke Jalan Braga langsung mendatangi sumber suara.
Suara itu berasal dari atap gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) yang mengalami ambruk, Senin (28/10/2024). Warga dan Satpol PP langsung masuk dan membantu sejumlah orang yang terkena percikan material bangunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat dari jendela kaca, bangunan yang alami roboh ada di bagian atap sebelah kanan gedung. Material seperti rangka atap dan genteng berserakan. Penampakan kerusakan tidak terlihat jelas, pasalnya kondisi listrik dimatikan.
Baca juga: Atap Gedung YPK Bandung Ambruk |
Listrik di gedung tersebut sengaja dimatikan sementara, karena dikhawatirakan ada jaringan listrik yang turun ke bawah.
Pada hari itu, di gedung bersejarah yang dibangun tahun 1930 atau sejak zaman penjajahan Belanda tersebut sedang digunakan acara pameran lukisan. Suasana sudah sepi, menyisakan satu pengunjung dan dua orang penjaga pameran.
![]() |
Wasfa Fadilla penjaga pameran sekaligus korban luka dalam kejadian ini mengatakan, kejadian atap ambruk terjadi sangat cepat. Bahkan dia, temannya bernama Mentari dan seorang pengunjung tidak sempat menyelamatkan diri.
Wasfa menyebut, posisi dia, temannya dan pengunjung itu ada di dekat pintu masuk. Material bangunan mengenai tubuhnya dan juga kepala pengunjung, teman Wasfa selamat dari percikan material bangunan karena terlindungi badan Wasfa.
"Kejadian jam 5-an. Jadi kita juga gak tahu persisnya gimana, cepat banget, enggak sempat lari," kata Wasfa kepada detikJabar.
Dari pagi, siang dan menjelang sore, tidak ada tanda-tanda gedung akan mengalami roboh. Bahkan pengunjung bebas bergerak mengelilingi galeri seni ini untuk melihat banyak karya lukisan.
"Enggak ada tanda-tanda, tiba-tiba roboh. Enggak ada suara tanda-tanda bangunan mau roboh makanya kita yang di dalam enggak sempat berlari," ungkapnya.
"Ada pengunjung satu orang, pengunjung posisinya sama tidak jauh dari pintu," tambahnya.
Wasfa dan pengunjung tersebut sama-sama tertimpa material bangunan. Dia alami luka di bagian lengan kiri dan tubuhnya kesakitan, sedangkan seorang pengunjung alami luka di kepalanya.
Tiga orang korban sudah dilakukan penanganan medis di RSHS Bandung. Meski demikian, ketiganya sudah dapat pulang tanpa dilakukan perawatan lebih lanjut.
"Kata dokter tadi kalau luka luar saya sama si ibu, teman saya enggak ada luka luar. Cuman kata dokter kalau pusing dan muntah itu harus CT Scan," pungkasnya.
(wip/yum)