Gerakan Mengajar Desa kini menjadi salah satu gerakan pemuda terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan. Bahkan gerakan ini sudah memiliki anggota atau relawan hingga 18 ribu orang.
Gardian Muhammad Abdullah, sosok muda dari daerah dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terendah di Jawa Barat yakni Kabupaten Cianjur yang menjadi inisiator di balik gerakan ini.
Pemuda asal Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur yang kini berusia 23 tahun itu mengatakan gerakan mengajar desa yang diinisiasinya dan beberapa rekannya itu mulai berjalan sejak 2018 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulainya gerakan kecil dengan 150 orang pemuda. Saat itu kami masih di jenjang pendidikan SMA. Tapi kami memiliki keinginan untuk bisa berkontribusi di bidang pendidikan di Cianjur," kata dia, Senin (28/10/2024).
Dimulai dengan berbagi ilmu dengan para siswa di tingkat SD di pelosok Cianjur, gerakan mengajar desa terus berkembang hingga saat ini.
Bahkan kini, Gardian yang menduduki jabatan Pembina Gerakan Mengajar Desa memiliki anggota atau relawan sebanyak 18 ribu orang.
"Alhamdulillah tahun lalu anggota kita ada 15 ribu dan tahun ini bertambah jadi 18 ribu relawan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Menjadi salah satu gerakan kepemudaan terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang pendidikan," kata dia.
Dia mengatakan gerakan kepemudaan ini tetap fokus pada pemberdayaan masyarakat desa dan relawan di bidang pendidikan. Dimulai dari turun ke desa untuk mengajar dan kegiatan lainnya.
"Tentunya program awal kita latih relawan untuk bisa mengajar dan ini juga jadi memicu gerakan untuk masyarakat di pedesaan," kata dia.
Menurut dia, para relawan diajak untuk berkontribusi langsung tanpa memandang latar belakang pendidikan hingga suku, ras, dan agama.
"Kita tak bayar relawan, tapi mereka gotong royong. Mereka melakukan pengabdian satu minggu sampai satu bulan. Mereka diturunkan ke desa. Kita itu juga punya prinsip semua orang bisa mengajar. Tanpa melihat latar belakang suku ras dan agama," kata dia.
Dia berharap gerakan yang muncul dari Cianjur ini bisa terus eksis dan menjadikan kaum muda lebih bisa berkontribusi untuk berbagai bidang, salah satunya pendidikan.
"Target utama pemberdayaan kaum muda, selaras dengan sumpah pemuda semangat sumpah pemuda," kata dia.
(iqk/iqk)