Jasad Sri Erni Juniarti akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Diketahui, Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Suriah itu berangkat pada tahun 2022 silam, dan pulang dengan keadaan tak bernyawa.
Beikut fakta-fakta kepulangan jasad Sri Erni ke tanah air, yang dihimpun detikJabar.
1. Disambut Isak Tangis Keluarga
Isak tangis pecah di rumah duka saat peti jenazah Sri Erni Juniarti (42), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang meninggal dunia di Suriah, tiba di Kampung Cimaja, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (26/10/2024) sekitar pukul 03.45 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah kerabat yang telah menunggu sejak malam sebelumnya bergegas mendekat, menyambut kedatangan ambulans Baznas yang mengantarkan jenazah dari Bandara Soekarno-Hatta.
Sri Erni, yang berjuang demi keluarganya di negeri orang, akhirnya kembali ke tanah air meski hanya dalam peti. Informasi yang dihimpun detikJabar menyebutkan, peti yang membawa jasadnya tiba di bandara sekitar pukul 22.45 WIB. Setelah melewati proses administrasi dan pemeriksaan yang melelahkan, jenazah akhirnya diberangkatkan menuju rumah duka pada pukul 01.35 WIB.
2. Kolaborari Keluarga dan Pemerintah RI
Pemerintah tak tinggal diam. Selain Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Sosial, pihak KBRI Damaskus turut mengantar Sri hingga ke bandara. Bantuan dari Baznas, BP2MI, dan tim bandara juga memungkinkan perjalanan jenazah ini berlangsung tanpa hambatan.
"Untuk proses pemulangan, kami bekerja sama dengan Baznas untuk penyediaan ambulans, dan BP2MI mengurus kargo jenazahnya. Biaya pengiriman sudah ditanggung pemerintah," ujar Riansyah Manalu, petugas BP2MI wilayah Jawa Barat, Sabtu (26/10/2024).
Riansyah mengungkap adanya potensi oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk meminta pungutan liar kepada keluarga. "Kami bersama Kemensos datang ke sini untuk memastikan jenazah benar-benar diterima pihak keluarga, tanpa adanya masalah," tegasnya.
3. Jenazah Dikebumikan di Gunung Cabe
Tangis haru menyelimuti rumah duka ketika peti jenazah diangkat dari ambulans. Suara pilu semakin terasa saat satu per satu keluarga menyentuh peti, seolah ingin menghapus jarak dan waktu yang memisahkan mereka dengan Sri.
Di antara kerabat yang hadir, tampak Laras Pratiwi (30) dan Bambang Permadi (34), keduanya keponakan almarhumah. Diketahui Bambang turut menjemput jenazah di bandara, bersama Rizal Supriadi, suami mendiang.
Rencananya, almarhumah akan segera dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gunung Cabe, yang tidak jauh dari rumah duka.
"Jenazah akan disemayamkan di TPU Gunung Cabe. Untuk saat ini keluarga bersyukur jenazah bisa kembali ke kampung halaman. Selanjutnya, kami serahkan proses sepenuhnya kepada pihak suami," tutur Bambang.
4. Kenali Sri, Kain Kafan di Bagian Wajah Sempat Dibuka
Sebelum jenazah disalatkan, sejumlah pemuka agama setempat memimpin doa dan zikir di dalam rumah duka. Mereka membuka peti jenazah dengan hati-hati, kemudian meminta perwakilan keluarga untuk melihat wajah Sri Erni untuk memastikan bahwa jenazah itu benar adalah dirinya.
Sejenak, suasana sunyi senyap ketika beberapa anggota keluarga mendekat dan menatap wajah Sri yang tampak tenang, seolah sudah menemukan kedamaian di alam baka. "Ia betul ini Sri," lirih perempuan berhijab usai memastikan wajah Sri yang sebelumnya terbungkus kafan.
![]() |
5. Keluarga Tak Temukan Ponsel Sri
Rizal Supriadi (44) tidak kuasa menahan kesedihan yang ia rasakan, istri yang ia sayangi pulang ke kampung halaman dalam keadaan tidak bernyawa. Ia sempat memeriksa koper milik istrinya yang datang bersama peti jenazah.
Sebuah obrolan kecil memantik ganjalan di kalangan keluarga besar almarhumah Sri Erni Juniarti (42), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang meninggal dunia di Suriah, diketahui jasad korban tiba di Kampung Cimaja, Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 03.45 WIB, Sabtu (26/10/2024).
"Telepon selulernya tidak diberikan oleh majikan, enggak tahu apa alasannya," kata Rizal.
Laras Pratiwi, keponakan almarhumah Sri juga ikut berbicara soal ponsel. Menurutnya ponsel itu adalah salah satu alat bukti penting yang menurutnya bisa mengungkap kejanggalan yang dirasakan keluarga terkait penyebab meninggalnya Sri.
"Tanggal kematiannya sama dengan tanggal percakapan terakhir antara almarhumah dengan kakak saya Bambang, dimana di percakapan terakhir itu mbak Sri bilang habis dilukai majikannya di kepala, setelah itu tidak ada lagi pesan apapun, sampai beberapa hari kemudian dapat kabar mbak Sri meninggal," tutur Laras.
6. Suami Periksa Isi Koper Almarhumah Sri
Rizal sempat memeriksa koper berisi barang-barang milik istrinya semasa hidup dan bekerja di Suriah. Di koper berukuran cukup besar itu, ia hanya menemukan pakaian, sandal, sepatu dan perhiasan. Soal perhiasan, Rizal juga sempat khawatir barang itu tidak diberikan.
"Ini ada perhiasannya," ujarnya spontan, memperlihatkan bungkusan kain berisi gelang dan sejumlah perhiasan emas milik almarhumah sang istri. Ia menyerahkan seluruh perhiasan itu kepada Laras Pratiwi (30) keponakannya.
"Alhamdullilah (jasad) bisa dibawa ke sini, atas bantuan semua akhirnya bisa dibawa ke sini juga walaupun agak lama," tuturnya kepada detikJabar.
7. Percakapan Terakhir
Selain suami, almarhumah Sri meninggalkan dua orang puta dan seorang putri. Anak-anak almarhumah terlihat terus memeluk Rizal, yang terlihat duduk lemas.
"Terakhir ngobrol tanggal 10 bulan September istri saya menelepon tengah malam, menanyakan anak-anak, minta fotonya saya langsung fotoin," lirihnya.
"Tanggal 14-nya saya mendapat kabar Sri sudah meninggal, kabar yang saya terima istri saya itu terjatuh saat bekerja," imbuhnya menambahkan.
Kembali ke soal tidak adanya ponsel juga sempat menjadi tanda tanya Laras Pratiwi, keponakan almarhumah Sri. Menurutnya ponsel itu adalah salah satu alat bukti penting yang menurutnya bisa mengungkap kejanggalan yang dirasakan keluarga terkait penyebab meninggalnya Sri.
8. Dokumen Dicek Polisi - Jasad Sri Dimakamkan
Rizal sang suami mengaku menyerahkan semuanya kepada pihak terkait, soal visum atau otopsi juga diserahkan Rizal kepada kepolisian.
"Untuk sementara semua dokumen sedang di cek dulu sama kepolisian, dari Reskrim untuk dokumen penyebab kematiannya," jelas Rizal.
Sri, akhirnya dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gunung Cabe pagi tadi.
(sya/yum)